Peninggalan sejarah bisa jadi lokasi wisata seru buat kita kunjungi, berfoto, dan upload di social media. Misalnya, monumen kapal selam di Surabaya yang bersejarah banget buat Indonesia. Tahu enggak sih, kalau kapal selam KRI Pasopati 410 ini terlibat langsung dalam pertempuran di Laut Aru pada saat perang pembebasan Irian Barat dari pendudukan Belanda? Apa lagi yang seru kalau kita mengunjungi monumen kapal selam, wisata sejarah di Surabaya yang mencengangkan ini? Lanjut baca terus, girls.
Lokasi yang dekat dari Plaza Surabaya
Monumen kapal selam yang dikenal dengan sebutan Monkasel ini terletak di Jalan Pemuda no. 39, Embong Kaliasin, Genteng, Kota Surabaya. Monumen kapal selam inui bisa kita kunjungi setiap hari mulai pukul 8 pagi hingga pukul 9 malam. Lokasi monumen yang juga merupakan museum ini berada di tepi Kali Mas, tepat di sebelah Plaza Surabaya. Lokasi yang berada di area kota Surabaya membuat kita dengan mudah dapat menemukan dan mengunjungi monumen kapal selam ini.
Dulunya kepal beneran
Monumen kapal selam Surabaya sebenarnya merupakan sebuah kapal selam sungguhan yang kemudian dijadikan sebuah monumen dan museum. Kapal selam KRI Pasopati adalah bagian dari armada Angkatan Laut Republk Indonesia yang dibeli dari Rusia (dahulu Uni Soviet), kapal selam tersebut dibuat pada tahun 1952 dan resmi dijadikan monumen pada tanggal 27 Juni 1998.
Kapal selam Whiskey Class tersebut merupakan bagian penting dari armada angkatan laut yang bertempur di laut Aru pada perang pembebasan Irian Barat atau yang populer disebut dengan Operasi Trikora. Pertempuran laut Aru sendiri terjadi pada tahun 1962, pahlawan nasional Komodor Yos Sudarso menjadi salah satu prajurit yang gugur pada pertempuran tersebut. Monumen kapal selam ini dibuat untuk mengenang dan memperingati keberanian para pahlawan dan prajurit yang pernah bertempur di lautan dalam memperjuangkan kedaulatan Indonesia.
Mimpi jadi nyata
Ada cerita unik yang patut kamu ketahui tentang sejarah dibuatnya monumen kapal selam ini. Cerita tersebut melibatkan Pak Drajat Budianto yang merupakan KKM KRI Pasopati 410 bermimpi mendapat perintah dari KSAL untuk membawa kapal selam tersebut melintasi Kali Mas. Ternyata mimpi tersebut menjadi kenyataan karena beliau mendapat tugas memajang kapal selam KRI Pasopati 410 tersebut di samping Plaza Surabaya, tepat di tepi Kali Mas.
KRI Pasopati ini dipotong jadi 16 bagian untuk dijadikan monumen, lho. Baca alasannya kenapa dan gimana caranya di halaman selanjutnya yah, girls.
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR