Reshuffle Kabinet atau pergantian jajaran mentri di dalam pemerintahan sering terjadi. Begitu juga dengan jajaran mentri di Kabinet Kerja yang berada di bawah pemerintahan presiden Jowo Widodo. Kemarin, 27 Juli 2016, Presiden Jokowi merombak susunan kabinet dan mengganti beberapa mentri. Salah satunya Mentri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), yang awalnya dipegang oleh Anies Baswedan, sekarang digantikan oleh Muhadjir Effendy. Sebagai siswa, ini 7 fakta tentang Muhadjir Effendy, Mendikbud baru setelah reshuffle kabinet.
Dosen dan Rektor
Posisi mentri yang mengurus bidang pendidikan sepertinya pas banget diemban oleh Bapak Muhadjir. Soalnya beliau sudah lama aktif di bidang pendidikan sebagai dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang. Terakhir, beliau menjabat sebagai rektor UMM sejak tahun 2000 sampai awal 2016.
Enggak Pernah Berhenti Belajar
Salah satu hal positif yang patut kita pelajari dari sosok Muhadjir Efendy adalah beliau enggak pernah berhenti belajar. Setelah lulus kuliah, Muhadjir melanjutkan pendidikan master di bidang Administrasi Publik di Universitas Gadjah MAda tahun 1996 dan mendapat gelar Doktor di bidang Ilmu Sosial di Universitas Airlangga Surabaya tahun 2008, di sela kesibukannya sebagai dosen. Enggak hanya pendidikan formal, beliau juga menempuh pendidikan singkat di bidang keamanan dan pertahanan di National Defense University, Washington DC, Amerika Serikat di tahun 1993 dan kursus singkat di bidang pengelolaan pendidikan tinggi di Victoria University, Kanada tahun 1991.
Aktif di Organisasi
Sejak masih sekolah, beliau sudah dikenal aktif di organisasi. Saat ini, beliau aktif dalam kepengurusan beberapa lembaga seperti Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ketua Umum Pengurus Pusat Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Islam Swasta (BKS-PTIS) dan banyak lagi. Di luar bidang tersebut. Muhadjir Effendy juga aktif di Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Jawa Timur, anggota Dewan Peneliti Daerah Jawa Timur, penasihat Badan Narkotika Nasional (BNN), Perhimpunan Wartawan Indonesia (PWI), Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) dan lainnya. Aktif banget ya, girls.
Penulis | : | Ifnur Hikmah |
Editor | : | Ifnur Hikmah |
KOMENTAR