Ada beberapa orang yang lebih memilih untuk HTS-an dibanding pacaran, terutama untuk mereka yang belum siap menghadapi berbagai hal yang perlu dilakukan saat pacaran, termasuk berurusan dengan semua dramanya, girls. Tapi hubungan yang disebut tanpa status ini juga sebenarnya adalah sebuah status hubungan lho. Wajar kalau ada saat dimana kita merasa kalau sudah perlu mengakhiri hubungan tanpa status dengan dia, atau mengubah hubungan tersebut menjadi bernama teman. Namun, bagaimana cara tahu waktu yang tepat ya? Perhatikan dulu yuk, 7 tanda kita sudah harus 'putus' atau berhenti HTS-an sama si dia ini?
1. Hubungan tanpa status kita bikin kita susah pacaran
Hubungan tanpa status biasanya dilakukan karena kita merasa belum siap pacaran, kadang juga alasannya adalah karena kita enggak ingin pacaran dengan mereka. Kita hanya ingin mendapatkan kesenangan saat sedang berada dengan HTS-an kita, karena biasanya masa masa pendekatan lebih menyenangkan dibanding masa pacaran, hi-hi. Namun, kalau kita ternyata sudah ingin pacaran, tapi bukan sama dia, ini saatnya menyudahi hubungan tanpa status kalian, dan mulai mencari orang yang benar benar ingin kita pacari. Kita akan sulit memulai hubungan yang baru kalau masih berstatus HTS dengan seseorang.
2. Pasangan HTS-an kita malah selalu jadi Pikiran
Punya HTS-an harusnya bisa bikin kita lebih santai dan senang, tapi kalau selalu muncul drama dan timbul sakit hati, berarti hubungan itu sudah terlalu rumit untuk disebut HTS-an. Pasangan HTS-an harusnya beda dengan pacar, kalau hal hal tersebut sudah terjadi, saatnya kita sudahi saja girls.
3. Hubungan tanpa status ini malah membuat kita sedih
Seperti poin sebelumnya, HTS-an harusnya membuat kita senang tanpa banyak pikiran, tapi kalau dia mulai membuat kamu sedih, bahkan menangis, ini saatnya untuk berhenti, girls. Kita berhak untuk merasa bahagia dalam semua hubungan, mau itu persahabatan atau pacaran, jangan sampai sebuah hubungan yang namanya saja ‘tanpa status’ membuat kita merasa sedih.
Penulis | : | Uswatun Khasanah |
Editor | : | Uswatun Khasanah |
KOMENTAR