Ketika kita membuka situs berita di akhir pekan kemarin, umumnya berisi soal Women’s March. Bahkan, seleb idola kita juga membicarakan hal yang sama di media sosial mereka, seperti Vanessa Hudgens dan Kendall Jenner. Sebenarnya, apa, sih Women’s March itu? Secara garis besar, Women’s March merupakan aksi protes yang sengaja digalang menyambut pelantikan presiden baru Amerika Serikat, Donald Trump dan diadakan tanggal 21 Januari 2017. Tujuan aksi ini adalah untuk membela hak perempuan. Namun, sebenarnya tujuan dari aksi ini jauh lebih luas dari itu. Berikut 6 hal yang harus kita ketahui soal Women’s March, aksi membela hak cewek yang terjadi di Amerika.
Sebagai remaja, kita punya hak yang ditetapkan langsung oleh PBB, lho. Cari tahu di sini hak apa saja yang kita miliki, khususnya sebagai anak dan remaja.
Reaksi Atas Hasil Pemilu
Sebenarnya, gerakan ini sudah direncanakan sejak tahun lalu, tepatnya tanggal 6 November 2016, sehari setelah pemilu dilaksanakan. Gerakan ini merupakan reaksi atas terpilihnya Donald Trump sebagai rpesiden terbaru Amerika Serikat dan pandangan politik serta kebijakan yang diangkat selama kampanye yang memang seringkali menjadi kontroversi. Adapun tujuan dari aksi ini adalah untuk menyampaikan aspirasi dan pesan dari cewek-cewek soal human rights kepada pemerintahan baru di hari pertama mereka bekerja.
Berawal Dari Facebook
Ternyata, aksi ini bermula dari Facebook. Teresa Shook, seorang cewek asal Hawaii, mengundang 40 orang temannya untuk melakukan aksi damai untuk memprotes kemenangan Trump. Ternyata, bukan cuma dia saja yang membuat Facebook Page ini. Evvie Harmon, Fontaine Pearson, Bob Bland, Breanne Butler dan masih banyak lagi juga membuat page serupa. Akibatnya, puluhan ribu cewek dari seluruh Amerika menandatangani petisi ini dan memutuskan untuk ikut. Akhirnya, mereka menggabungkan kekuatan dan membuat satu Facebook Page yang resmi, Women’s March on Washington.
Serunya, mereka berasal dari ras dan latar belakang yang berbeda. Namun, mereka mempunyai misi dan tujuan yang sama, sehingga yakin kalau aksi ini pasti akan berhasil. Dan ternyata, terhitung lebih dari 1.5 juta orang dari seluruh Amerika ikut dalam aksi ini. Di antaranya beberapa selebriti terkenal, seperti Madonna, Alicia Keys, Charlize Theron, James Franco, Vanessa Hudgens, dan banyak lagi. Women’s March menjadi aksi protes terbesar di Amerika yang terjadi setelah aksi protes menentang Perang Vietnam tahun 1964 lalu.
Banyak isu yang dibahas di aksi ini, dan umumnya adalah isu perempuan. Buka halaman berikutnya untuk mencari tahu
Penulis | : | Ifnur Hikmah |
Editor | : | Ifnur Hikmah |
KOMENTAR