Mungkin kita sering dengar anggapan cowok soal cewek yang ribeeet banget. Apalagi kalau menyangkut soal omongan. Misalnya ucapan seperti ini:
“Cewek ngomong enggak apa-apa itu artinya ada apa-apa.”
“Cewek ngomong terserah itu bahaya.”
“Kalau cewek ngomong iya berarti enggak, enggak berarti iya.”
Dan hal-hal lainnya yang sering menjadi stigma cewek. Seakan-akan cewek sudah melekat dengan imej ribet dan kata-kata bersayap yang punya banyak arti. Hal ini mungkin sering kita temukan sehari-hari, entah maksudnya serius atau bercanda.
Saya sering mendengar sahabat cowok saya ngomong ‘dasar cewek, ribet. Omongannya susah dimengerti.’ yang ketika ditanya penjelasan lebih lanjut, dia enggak bisa menjelaskan dan ujung-ujungnya cuma bilang, ‘ya gitu deh, ribet kayak cewek, ngerti, kan?’ dan sejujurnya saya enggak mengerti.
Enggak Semuanya Dibikin Ribet
Ungkapan ‘kalau dalam kamus cewek, iya itu berarti enggak, enggak itu berarti iya’ mungkin sudah lekat banget sama cewek.
Namun sebenarnya enggak kayak gini juga, sih. Ada kalanya iya berarti iya dan enggak berarti enggak, as simple as that. Namun ya dipelintir dan dibikin jadi ribet.
“Aku dan pacarku suka berantem jadinya. Kalau aku bilang aku enggak apa-apa ya emang aku enggak apa-apa. Tapi dia mikirnya aku kenapa-kenapa.
Memangnya apa susahnya menerima kalau enggak apa-apa artinya ya enggak apa-apa?” (Maria, 19 tahun, Jakarta).
Begitu juga dengan kata ‘terserah’ yang sudah menjadi momok menakutkan buat cowok. Seolah-olah, ketika cewek ngomong kata ‘terserah’ itu artinya cewek lagi marah atau ngambek.
Padahal bisa saja kita ngomong terserah karena lagi malas mikir dan enggak masalah mau diajak makan di mana, misalnya.
Saya sering ngomong terserah, bukan karena kode, tapi karena ada masanya lagi malas atau capek sehingga menyerahkan keputusan kepada orang lain, he-he.
Mungkin Karena Keseringan Kode
Hal ini bisa saja terjadi karena kita memang suka memberikan kode. Kalau dipikir-pikir lagi, mungkin saja selama ini kita selalu ngomong kode.
Atau cewek-cewek lain di sekitar pacar atau gebetan atau teman cowok kita suka ngomong pakai kode, sehingga stigma seperti ini tertanam di benak mereka.
“Cowokku percaya tuh sama anggapan kalau cewek itu ribet. Kita pernah berantem ketika aku bilang terserah ketika dia nanya mau makan di mana, dia mikirnya aku ngambek. Padahal, maksud aku ya terserah dia mau makan di mana.
Kita sempat ngomongin soal hal ini. Akhirnya jadi sama-sama ngerti. Aku enggak sering ngomong pakai kode lagi dan milih buat terus terang, dan pacarku juga enggak langsung nuduh yang macam-macam dan memelintir omonganku.” (Alia, 19 tahun, Jakarta).
“Dulu aku memang suka ngomong pakai kode, sampai aku sendiri jadi kesal pas pacarku enggak nangkap apa yang aku maksud.
Jadinya aku enggak mau ngomong pakai kode lagi. Sekarang, kalau iya artinya ya iya, enggak ada arti lain. Selain maksudnya lebih jelas, juga bikin aku dan pacar jadi jarang berantem.” (Cintya, 20 tahun, Jakarta)
Kita bisa mengurangi pakai kode, nih, kalau ngomong. Dengan mulai ngomong terus terang, berani mengungkapkan pikiran kita yang sebenarnya, mungkin lama kelamaan stigma seperti ini bisa hilang. Stigma kalau cewek itu ribet enggak ada lagi.
Penulis | : | Ifnur Hikmah |
Editor | : | Ifnur Hikmah |
KOMENTAR