Sebenarnya kita merasa senang ketika dijadikan tempat curhat sama teman, sebab itu artinya kita dapat dipercaya, pendengar yang baik, dan punya masukan yang bagus buat teman-teman.
Tapi ada saatnya di mana kita juga pengin curhat dong? Sayangnya, pas kita pengin curhat, ada yang menghambat. Seperti teman yang sibuk atau enggak mengerti masalah kita.
Ada kalanya juga, karena sibuk mendengarkan masalah teman-teman, kita jadi enggak punya waktu untuk menyelesaikan masalah sendiri.
Sedih banget deh rasanya, ketika sering dijadikan tempat curhat, tapi kita sendiri bingung harus curhat sama siapa.
Baca juga: 5 Seleb Kpop yang Pernah Mengalami Kecelakaan Sampai Hampir Kehilangan Nyawa
Pengalaman mereka
“Aku sering banget dijadiin tempat curhat sama teman-teman, tapi susah banget rasanya kalau giliran aku yang pengin curhat.
Semua orang lagi kesusahan sama masalah mereka masing-masing, jadi aku merasa enggak enak kalau harus curhat masalahku sendiri.
Aku bahkan pernah sampai scrolling nama-nama temanku di chat untuk mencari siapa yang kira-kira bisa aku curhatin, saking bingungnya harus cerita sama siapa.” (Nindya, 19)
“Selama kuliah, aku biasa dicurhatin masalah percintaan sama teman-teman. Tapi aku sendiri ragu mau cerita masalahku ke mereka. Enggak enak rasanya.” (Gisela, 20)
Baca juga: Sambal Khas Indonesia Favorit Kita, Ternyata Bisa Menggambarkan Kepribadian Kita, Lho!
Apa yang harus dilakukan
Pertemanan seharusnya adalah sebuah hubungan yang saling menguntungkan. Karena kita bisa saling mendukung dan memberikan semangat pada satu sama lain. Teman juga diharapkan selalu ada di saat senang dan susah.
“Persahabatan menjadikan manusia lebih sehat mental, karena di dalam persahabatan setidaknya dua orang dapat berbagi, yaitu berbagi suka maupun duka, berbagi cerita maupun materi,” ujar psikolog dan psikoterapis Henny Wirawan seperti dilansir dari detikHealth.
Kita harus memberanikan diri untuk bilang ke teman kalau kita juga butuh didengarkan. Enggak perlu merasa enggak enak, karena kita juga berhak untuk curhat kok, girls.
Baca juga: 4 Kesalahan Saat Buang Air Besar yang Ternyata Sering Kita Lakukan
Berikan penjelasan padanya kalau dia adalah teman yang dapat dipercaya, sehingga kita pengin sesekali curhat padanya. Jika dia benar peduli, dia pasti akan mengerti kok dan mau berusaha jadi pendengar yang baik.
Kalau dia masih tetap enggak bisa menerima curhatan, sudah saatnya kita mencari teman yang memang punya sifat pendengar supaya curhatan enggak cuma terjadi satu sisi aja. Capek juga kan kalau enggak ada yang mau mendengarkan kita?
Penulis | : | Intan Aprilia |
Editor | : | Intan Aprilia |
KOMENTAR