Sopir angkutan umum dan transportasi online seringkali mendapatkan stigma negatif dari masyarakat.
Bisa jadi karena kurangnya sopan santun atau tindakan mengganggu yang mereka lakukan sehingga membuat penumpang enggak nyaman.
Namun, kita enggak bisa menyamaratakan bahwa sopir angkutan umum dan transportasi online semuanya punya sifat yang buruk.
Sebab banyak dari mereka yang punya sifat baik dan mulia.
Ini dia 5 aksi heroik sopir angkutan umum yang menolong korban bom dan musibah lainnya.
(Baca juga: Cara Pintar Mencari dan Membagi Informasi di Situasi Serangan Teror)
Sopir angkot menolong korban bom Kampung Melayu
Rabu (24/5), terjadi ledakan bom di halte Kampung Melayu, Jakarta.
Seorang sopir angkot 01 tujuan Senen-Kampung Melayu bernama Mar (40), menolong sepasang suami istri yang menjadi korban bom tersebut.
"Itu bapak dan istrinya, katanya mau ke Grogol naik Bus Transjakarta. Lagi nunggu bus tiba di halte, bapak dan ibu itu kaget dan panik ketika dengar bom. Katanya sampai terpental. Ketika bangun, eh ledakan kedua muncul. Pasangan ini panik. Di dalam halte, semua berdesakkan keluar, termasuk si bapak dan ibu ini. Mereka panik karena dalam halte kaca pada pecah, melompat keluar lah si bapak dan ibu ini," ujar Mar, seperti dikutip dari wartakota.com.
"Ketika lompat, pergelangan kaki si ibu ini pun patah. Kan tinggi itu haltenya kalau mau turun ke bawah," lanjutnya.
Si suami pun meminta tolong Mar untuk mengantar dia dan istrinya ke pengobatan untuk patah tulang.
Mar yang tadinya berniat untuk beristirahat pun mengantar mereka bersama seorang temannya yang juga sopir angkot.
Sopir ojek online saling membantu korban bom Kampung Melayu
Enggak hanya sopir angkot, beberapa sopir ojek online juga terlihat membantu mengamankan para korban bom Kampung Melayu.
Mereka membantu diiringi dengan arahan dari polisi.
(Baca juga: 5 Cara Tidak Panik Ketika Terjadi Serangan Teror)
Sopir ojek online membantu korban penodongan di angkot
Pada 10 April lalu, terjadi penodongan terhadap ibu dan anak di dalam angkot di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jakarta Timur.
Aiptu Sunaryanto yang menggagalkan aksi penodongan itu turut dibantu oleh seorang sopir ojek online.
Sopir ojek online itu juga terluka karena menahan pisau yang akan ditusukkan pelaku pada korban.
“Begitu pelaku ditembak, dengan sisa tenaganya dia mau menusukkan pisau ke leher korban. Tapi sopir ojek ini menahannya dengan tangan kosong,” ujar Kapolsek Duren Sawit Kompl Yudho Huntoro, dilansir dari Kompas.com.
Yudho mengaku belum mengetahui identitas sopir ojek online tersebut.
(Baca juga: 5 Kebiasaan yang Bisa Bikin Kita Tambah Gampang Cemas atau Panik)
Sopir ojek online temukan anak hilang
Berkat sopir ojek online, seorang anak hilang kembali bertemu dengan orangtuanya.
Seorang anak bernama Daffa (6) hilang di kawasan Cawang, Jakarta Timur dan ditolong oleh sopir ojek online dan bantuan media sosial Dinas Sosial DKI Jakarta.
Sopir ojek online yang menolongnya menyerahkan Daffa kepada Petugas Pelayanan Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Jakarta Timur.
(Baca juga: 5 Hal yang Bisa Kita Lakukan untuk Menyelamatkan Diri Ketika Terjadi Serangan Atau Teror)
Sopir ojek online membantu korban bom Sarinah
Masih ingat dengan bom yang meledak di pos polisi dekat Mal Sarinah, Jakarta pada 14 Januari 2016 lalu?
Ledakan tersebut tentunya membuat panik masyarakat yang sedang berada di sekitar lokasi.
Salah seorang warga berhasil mengambil foto sopir Go-Jek yang sedang membantu salah satu korban bom.
Kaki korban terlihat dalam keadaan terluka dan berdarah.
Si sopir yang belakangan diketahui bernama Muhammad Yunus, membantu cewek ini untuk menjauhi lokasi kejadian.
(Baca juga: Siswa SMAN 6 Bandung Tangkap Pelaku Bom & 4 Tindakan Heroik Lain Siswa SMA di Indonesia. Keren!)
Penulis | : | Intan Aprilia |
Editor | : | Intan Aprilia |
KOMENTAR