Lala (23) sudah berpacaran sejak 2013 sampai sekarang.
Dia mengaku kalau sejak dulu cowoknya sering memberikan komentar negatif tentang bentuk tubuh dan penampilannya.
Akibat kritik dari pacarnya soal tubuhnya, Lala pun sampai berusaha untuk diet.
Ini cerita Lala yang sempat enggak percaya diri sampai berhasil menjadi lebih peduli pada dirinya sendiri.
(Baca juga: Pengin Pacar Jadi Lebih Rajin Belajar? Yuk Ikuti 5 Trik Ini!)
Jadi Enggak Percaya Diri
Komentar-komentar dari sang pacar tentang bentuk tubuh dan berat badannya membuat Lala jadi enggak percaya diri serta enggak bisa mengekspresikan dirinya.
“Dia paling sering mengomentari pakaian yang aku gunakan, misalnya ‘Ih kalau rok kayak gitu enggak pantas dipakai sama kamu, pantasnya dipakai sama cewek kurus.’
Aku jadi bertanya-tanya sama diri sendiri, ‘Memang aku gendut ya?’ atau ‘Memang aku sejelek itu ya?’
Akibatnya aku jadi enggak percaya diri setiap kali punya baju baru karena khawatir dia bakal komentar apa nanti.
Bajuku pun jadi hitam semua supaya enggak kelihatan gemuk, aku jadi kayak Deddy Corbuzier rasanya.”
“Aku juga tipe orang yang memendam rasa sakit hati, jadinya suatu hari kita bisa berantem karena aku meledak saking sudah banyaknya yang dipendam.
Pacarku juga sebenarnya punya tubuh yang gemuk, tapi kalau aku membahas soal itu, dia pasti berkomentar, ‘Kalau cowok tuh enggak apa-apa gendut, kalau cewek gendut tuh jelek.’
Dia juga enggak mau ikut olahraga bareng aku.”
(Baca juga: Mau Ikut Audisi Kpop Idol? Ini Pengalaman Cewek yang Ikut Audisi SM Entertainment di Jakarta!)
Sempat Diet Demi Pacar
Komentar dari pacarnya ini bikin Lala pengin jadi lebih kurus, sehingga dia pun melakukan berbagai macam metode diet.
Dia menjalani diet pisang, diet sambal, minum obat pelangsing, teh hijau pelangsing, dan slimming gel.
“Di diet pisang tuh kita seharian hanya makan pisang, sarapan makan pisang, kalau mau ngemil juga diganti pisang. Sehari aku biasa makan 4 buah pisang.
Nah kalau diet sambal, aku makan semua yang pedas-pedas supaya keringatan dan pupnya bisa lancar.
Aku juga ikut pilates untuk mendukung diet.
Tapi obat, teh hijau, dan slimming gel enggak memberikan pengaruh apa-apa pada tubuhku.
Diet pisang yang cukup berpengaruh, aku sempat turun 5 kilogram.”
(Baca juga: Cat Calling Alias Pelecehan Seksual di Jalanan, Bikin Kita Merasa Enggak Nyaman dan Harus Dilawan!)
Semakin Dewasa Makin Cuek
Lala mulai enggak peduli dengan komentar dari cowoknya semakin dia beranjak dewasa.
“Semakin dewasa, aku semakin menemukan jati diri dan nyaman dengan diriku sendiri.
Sekarang juga aku sudah enggak diet-dietan lagi.
Dia masih sering mengomentari penampilan dan tubuhku, lalu membandingkan aku dengan artis-artis berbadan langsing.
Tapi sekarang aku sudah cuek dan benar-benar enggak peduli sama komentarnya.
Aku juga sudah bisa melawan omongannya sehingga dia jadi diam dan enggak bisa membalasku lagi.”
(Baca juga: 12 Tanda Kalo Kita Punya Kepribadian Ambivert)
Kenali Body Shaming
Apa yang dialami oleh Lala adalah sebuah bentuk body shaming.
Di mana pacarnya terus mengkritik bentuk tubuh serta penampilan Lala.
Body shaming dapat mempengaruhi kepercayaan diri seseorang, sebab korban bisa merasa malu dan enggak berharga.
Jika kita juga mengalami kejadian seperti Lala, ada baiknya untuk terus terang pada orang yang mengkritik kita.
Jelaskan bahwa kritik-kritiknya menyakiti hati kita dan membuat kita enggak nyaman.
Kalau dia enggak berubah, itu tandanya dia bukanlah teman yang baik buat kita.
Kelilingi diri kita dengan orang-orang yang positif sebab diri kita lebih berharga dibanding komentar mereka.
Kita juga bisa fokus pada bagian tubuh yang kita sukai dan hal-hal yang bisa kita syukuri hari itu untuk mengubah pola pikir jadi lebih positif.
"To all the girls that think you're fat because you're not a size zero: you're the beautiful one. It's society who's ugly." — Marilyn Monroe
Penulis | : | Intan Aprilia |
Editor | : | Intan Aprilia |
KOMENTAR