Anak cowok aktor Jeremy Thomas, Axel Matthew Thomas (19) dianiaya oleh beberapa orang yang polisi di hotel kawasan Kemang, Jakarta pada Sabtu, 15 Juli 2017 kemarin. Dilansir dari Kompas.com, ini 7 info yang perlu kita tahu.
(Baca juga: Selain TOP ‘BIGBANG’, 6 Seleb Korea Ini Juga Pernah Terkena Skandal Mariyuana & Narkoba)
Dianiaya oleh Oknum Polisi
Dari pengakuan Axel, sekitar pukul 19.00, Axel diminta temannya untuk datang ke Hotel Crystal, Kemang. Axel pun menuju lokasi tersebut.
Saat sampai di sana, tiba-tiba ada delapan orang yang mengaku polisi Satuan Narkoba Polresta Bandara Soekarno Hatta menciduknya.
“Axel dipaksa mengaku kalau dia menggunakan dan memiliki narkoba,” cerita Jeremy.
Tapi Axel dilepaskan setelah mereka enggak menemukan barang bukti narkoba.
Tubuh Axel Mengalami Luka-luka
Akibat penganiayaan itu, tubuh Axel pun mengalami luka-luka lebam hampir di seluruh bagian tubuhnya.
Dari cerita Axel ke Jeremy, ada empat dari delapan pria yang memukulinya.
“Semuanya luka, dari lutut, punggung, kepala, rusuk, dan seluruh muka. Semua parah, ini penyiksaan, brutal sekali,” ujar Jeremy.
Jeremy mengatakan kalau enggak hanya luka fisik, Axel juga mengalami trauma psikis, sebab dia ditodong dengan senjata dan diborgol.
Axel sudah melakukan visum di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan saat ini sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.
(Baca juga: Seleb Indonesia yang Saudaraan Ini Kompak Banget. #SiblingGoals Deh!)
Diduga Memesan Narkoba
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono mengatakan kalau Axel diduga memesan narkoba jenis Happy Five asal Malaysia.
Pada Jumat 14 Juli, tertangkap JV, yakni seorang penyelundup narkoba Happy Five yang menyelundupkan narkoba tersebut dari Kuala Lumpur.
Polisi pun terus berusaha mengembangkan kasus narkoba ini.
Kemudian didapat informasi bahwa narkoba Happy Five ini dipesan oleh lima orang, salah satunya Axel.
Polisi Bandara Soekarno Hatta akhirnya membekuk Axel pada Sabtu malam tersebut.
“Karena dia lari, kita kejar, nah terjadi pergumulan itu,” kata Argo.
Polisi Mengantongi Bukti Transfer
Polisi mengaku sudah mengantongi bukti transfer dari Axel.
Bukti transfer itu diduga untuk memesan narkoba Happy Five.
"Bukti transfer boleh aja. Teman Axel kan juga jualan baju online. Yang saya tahu tidak ada pembelian narkoba.
Kalaupun dia melakukan transaksi-transaksi online, sekarang itu sangat wajar. Axel suka membeli baju dan sepatu online, suka menitip kepada temannya," kata Jeremy.
(Baca juga: Ini yang Dilakukan Berbagai Negara di Dunia Untuk Melawan Bullying dan Kekerasan di Sekolah)
Oknum Polisi Enggak Membawa Surat Perintah Penangkapan
Hal yang membuat Jeremy enggak terima adalah prosedur yang dilakukan polisi terhadap Axel.
Polisi yang menyergap Axel enggak membawa surat perintah penangkapan serta kartu tanda anggota kepolisian.
(Baca juga: Game of Thrones Season 7 Tayang Hari Ini! Ini 5 Fakta yang Harus Kita Tahu)
Jeremy Enggak Mau Axel Dites Urin
Saat berada di hotel, Axel mengonsumsi minuman dan makanan yang disodorkan kepadanya.
Hal itu menimbulkan kecurigaan bagi Jeremy, sebab dia khawatir makanan dan minuman yang dikonsumsi Axel sudah dimasuki narkoba.
Oleh karena itu jika kepolisian meminta Axel dites urin, Jeremy enggak akan mengizinkannya.
"Tes urin itu wajib didampingi pengacara. Sekarang, anak saya sudah dikasih makan, dikasih minum, sudah dipukulin. Sekarang saya bisa percaya enggak dengan proses itu?
Logikanya aja, dia dipanggil, disekap, dipukulin. Terus kalau tiba-tiba dipanggil tes urin, kenapa enggak tes urin dari kemarin.
Kenapa dilepaskan kalau anda yakin Axel punya barang bukti? Dan faktanya Axel tidak punya barang bukti.
Kalau dites urin sekarang, anak saya dikasih minum dan makan loh, saya enggak tahu isinya apa," kata Jeremy.
Oknum Polisi Dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri
Jeremy melaporkan delapan orang yang mengaku anggota kepolisian pada Barskrim Mabes Polri akibat penganiayaan yang mereka lakukan pada Axel.
Jeremy juga melaporkan manajemen Hotel Crystal atas tuduhan kerjasama dengan oknum polisi.
(Baca juga: 8 Cerita Penculikan Paling Seram Ini Dijamin Bikin Merinding Sampai Enggak Bisa Tidur)
Penulis | : | Intan Aprilia |
Editor | : | Intan Aprilia |
KOMENTAR