Kita sudah tahu kalau introvert dan ekstrovert memiliki kepribadian yang berbeda. Introvert lebih memilih waktu tenang untuk diri sendiri dibanding tempat-tempat ramai seperti ekstrovert.
Introvert juga seorang pemikir yang butuh waktu untuk menyampaikan perasaannya, enggak kayak ektrovert yang bisa lebih ceplas-ceplos. Tapi dengan perbedaan kepribadian ini, bukan berarti introvert dan ekstrovert enggak bisa menjalin hubungan romantis alias pacaran.
Hmm… introvert pacaran sama ekstrovert, memang bisa?
Menurut Sophia Dembling, penulis buku Introverts in Love: The Quiet Way to Happily Ever After, ada 5 tips penting yang harus diketahui oleh pasangan introvert-ekstrovert. Yuk kita simak!
(Baca juga: Hati-hati! Jangan Kirim 5 Chat Ini Kalau Lagi PDKT Sama Cowok Introvert)
Berusaha Mengerti Perbedaan
Saling mengerti dan bersabar diperlukan dalam hubungan introvert dan ekstrovert. Ada kalanya introvert kesulitan mengekspresikan keinginannya, namun jangan mendorong atau memaksanya.
Berikan dia waktu untuk berpikir, ketika dia sudah nyaman dan yakin, dia pasti akan memberi tahu apa yang ada dipikirannya. Begitu juga dengan ekstrovert yang terkadang punya terlalu banyak energi, introvert harus berusaha untuk mengerti kalau memang begitu cara ekstrovert untuk mengekspresikan dirinya.
Saling Berkompromi
Meski kita berusaha saling mengerti kepribadian dan kebutuhan masing-masing, kita tetap boleh meminta mereka untuk juga menyesuaikan dengan kita. Misalnya, ekstrovert boleh banget meminta si introvert untuk datang menemaninya ke pesta ulang tahun temannya.
Kita bisa bilang, “Aku mengerti kalau kamu kurang suka tempat yang ramai, tapi temanku ulang tahun minggu ini. Aku harap kamu bisa menemaniku ke pesta ulang tahunnya karena aku juga pengin menghabiskan waktuku di sana bersama kamu.” Kita sebaiknya bisa berkompromi satu sama lain untuk pacar kita.
(Baca juga: 5 Hal yang Sebenarnya Dipikirkan Cowok Saat Cewek PDKT Duluan!)
Bertanya dan Mendengarkan
Kalau kita ragu apa yang disukai sama pacar kita atau apa yang membuat dia enggak nyaman, lebih baik bertanya daripada membuat asumsi sendiri.
Setelah bertanya, kita berdua juga harus saling mendengarkan dan memahami. Hal ini akan meminimalisir terjadinya miskomunikasi di kemudian hari.
Jangan Menghindari Diskusi
Ketika ada sesuatu yang mengganjal, lebih baik langsung didiskusikan. Introvert punya kebiasaan untuk terlalu banyak atau terlalu lama berpikir sehingga masalah jadi menumpuk. Di sini adalah tugas ekstrovert untuk bisa mengajak introvert untuk mau berdiskusi bersama.
Introvert harus tahu batasan di mana kita sedang berpikir untuk mencari penyelesaian dan di mana kita mulai menghindari konflik. Meski introvert butuh waktu untuk sendiri dan merenungi masalah, hal itu enggak akan menyelesaikan masalah kalau enggak dibicarakan dengan pasangan.
(Baca juga: 5 Alasan Orang dengan Kepribadian Ambivert adalah Tipe Pacar Ideal)
Jangan Jadikan Kepribadian Sebagai Alasan
Kalimat, “Kamu harusnya ngerti dong, kan aku introvert” enggak bisa terus-terusan dijadikan alasan buat kita menghindari bersosialisasi dengan pacar.
Hal itu sudah menjadi masalah dalam hubungan ketika si introvert enggak mau menghabiskan waktu dengan pacar, enggak pernah ngobrol, enggak pernah ada waktu, dan si ekstrovert harus membujuk-bujuk untuk bisa bertemu.
Saat itulah waktunya ekstrovert harus mengingatkan si introvert akan kompromi sebagai pasangan. Jangan sampai kita terus-terusan mengalah karena pasangan enggak mau mengerti kebutuhan kita.
Penulis | : | Intan Aprilia |
Editor | : | Intan Aprilia |
KOMENTAR