Memang rasanya sangat sakit saat pacar kita selingkuh dan akhirnya hubungan kita dengan dia berakhir. Tapi percayalah, bahwa setiap kejadian selalu ada hikmah dan pelajaran yang bisa kita dapatkan. Jangan terlalu lama berlarut dengan kesedihan karena sebenarnya ada pelajaran yang bisa kita ambil saat mengalami putus karena diselingkuhin.
Enggak Akan Mau Selingkuh
Kita menjadi sadar dan mengerti bahwa sebagai seorang cewek, kita enggak akan mau menyakiti hati cewek lain dengan selingkuh dengan pacarnya karena kita sendiri sudah mengalami sakitnya diselingkuhin. Ini akan menjadi batasan kita dalam mencari pacar, kita enggak akan mau melakukan PDKT dengan cowok yang sudah memiliki pacar.
(Baca juga: Alasan Kenapa Kita Enggak Boleh Menadi Orang Ketiga Dalam Pacaran)
Belajar untuk Memaafkan
Mungkin akan membutuhkan waktu lama bagi kita memaafkan cowok yang selingkuh dari kita, namun seiring berjalannya waktu kita akan menyadari bahwa menyimpan rasa dendam itu enggak ada gunanya. Pelan tapi pasti kita akan mulai memaafkan dia, dan kita sekalian belajar untuk mulai memaafkan kesalahan orang lain.
Berhenti Menyalahkan Diri Sendiri
Ketika mantan selingkuh, jangan berpikir bahwa itu merupakan kesalahan kita, entah kita kurang perhatian, kurang romantis, atau yang lainnya. Permasalahannya ada dalam diri mantan dan selingkuhannya, bukan dari kita. Jadi berhenti menyalahkan diri sendiri.
Keputusan yang Tepat
Kita akhirnya tahu sifat asli dari mantan kita itu dan berakhirnya hubungan dengan dia adalah keputusan yang paling tepat. Kita deserve untuk mendapatkan cowok yang lebih baik dari dia, dan kita enggak akan membuang waktu dan air mata kita untuk cowok yang seperti itu.
(Baca juga: Hal yang Dipelajari dari Bad Relationship)
Akan Mendapatkan yang Terbaik
Ambil prinsip bahwa setelah dari mantan yang selingkuhin kita, kita akan menemukan cowok yang lebih tepat dan terbaik untuk kita. Jangan takut untuk memulai lagi, jangan takut untuk PDKT dengan gebetan yang baru.
(Baca juga: Lakukan 5 Hal Ini Supaya Kita Enggak Menjadikan Gebetan Sebagai Pelarian)
Penulis | : | Indah Permata Sari |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR