Juni 2017 lalu, masyarakat sempat dihebohkan oleh kabar soal rencana pemerintah menerapkan sistem sekolah lima hari atau full day school. Kebijakan ini diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 23 tahun 2017.
Ada sekolah yang setuju dan mulai menerapkan. Tapi, enggak sedikit pula yang kontra dan menolak kebijakan ini. Nah, Kamis (10/8) lalu, Presiden Joko Widodo, mengabarkan bahwa pemerintah sedang menyusun Perpres untuk mengganti Permendikbud soal sekolah full day ini.
Kebijakan Full Day School menimbulkan kontroversi. Intip 4 faktanya Yuk!
Penerapan dari program Penguatan Pendidikan Karakter
Dilansir dari detik.com, Juni lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan kalau kebijakan sekolah full day adalah implementasi atau penerapan dari program Penguatan Pendidikan Karakter. Nilai-nilai yang nantinya akan diterapkan pada siswa adalah religius, nasionalis, gotong-royong, mandiri, dan integritas.
Enggak terus menerus di kelas
Full day school bukan berarti selama lima hari (8 jam sehari), siswa harus belajar di dalam kelas terus menerus. “Nantinya guru akan mendorong siswa untuk belajar dengan berbagai metode, seperti role playing, proyek. Dan dari bermacam-macam sumber belajar, bisa dari seniman, petani, ustaz, pendeta. Banyak sumber yang terlibat, tapi guru harus tetap bertanggung jawab,” terang Mendikbud Muhadjir Effendy.
Diganti dengan Perpres
Menjawab keresahan masyarakat yang kontra dengan kebijakan ini, Kamis (10/8), Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa pemerintah sedang menyusun Perpres untuk mengganti Permendikbud tentang sekolah full day. Dilansir dari Kompas.com, Presiden Jokowi mengatakan, “Perlu saya tegaskan, tidak ada keharusan untuk lima hari sekolah. Jadi tidak ada keharusan (mengikuti) full day school.” Detail mengenai Perpres pun sedang diselesaikan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).
Peraturan disesuaikan dengan kesiapan sekolah
Pemerintah menyadari kalau ada sekolah yang sudah siap menerapkan kebijakan ini. Tapi, enggak sedikit pula sekolah yang belum siap. “Jika ada sekolah yang sudah melakukan sekolah lima hari dan didukung masyarakat, ulama, orang tua dan murid, ya silakan diteruskan, silakan dilanjutkan,” ucap Presiden Jokowi.
Penulis | : | Putri Saraswati |
Editor | : | Putri Saraswati |
KOMENTAR