Ada yang kenal dengan Generasi Z? Generasi Z adalah mereka yang lahir dari tahun 1996 hingga sekarang. Sama seperti mayoritas Generasi Milenial yang melek teknologi, Generasi Z juga identik dengan kemampuannya menggunakan smartphone dan gadget serupa lainnya nih. Melek teknologi tentunya hal yang bagus dong. Di era globalisasi seperti sekarang, wajib hukumnya punya kemampuan mengoperasikan teknologi terkini, seenggaknya smartphone. Tapi, seperti halnya teknologi lain, smartphone hanyalah sebuah alat. Bisa menjadi nilai positif kalau kita menggunakannya dengan tepat, tapi bisa juga berdampak negatif kalau sembarang dalam mengoperasikannya.
Dalam rangka mendekatkan yang jauh, teknologi kini bisa juga berakibat menjauhkan yang dekat nih. Seperti yang dialami oleh tiga cewek ini yang pernah berantem dengan sang pacar gara-gara terlalu sibuk main gadget.
Ditegur sang pacar
Puji (22) bercerita kalau dia pernah berantem dengan sang mantan karena dirinya sibuk ngecek hape saat sedang ketemuan. Awalnya sang mantan enggak terlalu memperhatikan kebiasaan Puji yang kecanduan gadget. Tapi, seiring berjalannya waktu, si mantan mulai merasa terganggu karena Puji selalu terlihat asyik sendiri.
"Iya, dia lihat candu aku ke smartphone makin parah kali ya. Akhirnya sempat beberapa kali ditegur. Teguran pertama masih slow. Tapi, makin lama dia makin sebel sama perilaku aku ini. Eh, dia malah jadi ikut main hape juga akhirnya. Terus jadi aku yang balik marah deh."
Puji mengungkapkan kalau dia sering mengecek hape karena tuntutan pekerjaannya sebagai seorang graphic designer.
"Selain karena aku social media enthusiast, aku juga seorang graphic designer lepas. Jadi, kadang kalau lagi ketemuan sama mantan tuh aku suka buka hape dadakan untuk berhubungan dengan beberapa klien gambarku."
Buat perjanjian enggak megang hape
Sama seperti Puji, Lala (19), juga pernah merasakan dampak buruk penggunaan smartphone berlebih pada hubungan asmaranya dengan sang pacar. Apalagi keduanya sekarang menjalani LDR, jadi jarang punya waktu untuk bertemu.
"Pernah satu waktu, kita berdua bener-bener sampai nunduk lihat hape masing-masing dan enggak ngobrol sama sekali. Setelah beberapa lama, aku ngerasa risih. Aku taruh hapeku, tapi dia masih tetap sibuk tuh sama gadget.
Pas aku tegur, dia bilang ada urusan penting sama temen. Padahal aku tahu paling cuma ngatur janji buat main. Aku kesal banget. Akhirnya kita berdua bikin perjanjian kalau tiap ketemu, sebisa mungkin enggak lihat hape, kecuali beneran urgent. Soalnya kita kan udah jarang banget ketemu karena LDR, jadi harus bisa hargai waktu ketika ada kesempatan ketemuan," terang Lala yang kini udah menjalani hubungan dengan sang pacar selama 3 tahun ini.
Saling menghargai dan tempatkan diri di posisi pacar
Belajar dari kisah Puji dan Lala, langkah pertama yang harus dilakukan agar bisa mengurangi kecanduan kita akan gadget adalah dengan mencoba menempatkan diri di posisi pacar yang saat itu sedang bersama kita. Bayangkan gimana rasanya kalau saat ketemuan, lawan bicara justru asyik sendiri dengan gadget dan kita dicuekin mentah-mentah. Enggak enak banget kan pasti?
Sadari juga bahwa waktu adalah uang. Kalau dari awal kita udah memutuskan untuk bertemu tatap muka, maka seharusnya waktu itu dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk saling ngobrol, melepas kangen, dan saling mendekatkan diri secara langsung. Buat apa meluangkan waktu ketemu, kalau ujung-ujungnya hanya sibuk main hape yang sebenarnya bisa dilakukan di rumah. Kalaupun ada keperluan penting yang mengharuskan kita mengecek hape, sebaiknya minta izin terlebih dahulu dengan lawan bicara agar dia merasa dihargai. Setuju, girls?
Penulis | : | Putri Saraswati |
Editor | : | Putri Saraswati |
KOMENTAR