Lipstik ternyata memiliki perjalanan panjang sebelum akhirnya sekarang jadi kebutuhan penting buat kebanyakan wanita. Dari mulai bahan pembuatan lipstik yang mematikan sampai simbol penjelmaan setan. Tapi seiring berjalannya waktu dan peradaban yang terus berkembang akhirnya lipstik bisa jadi salah satu kosmetik paling penting dan paling cepat berkembang dibanding kosmetik yang lain.
Dulu dianggap simbol penjelmaan setan, ini sejarah lipstik yang enggak diduga.
(Baca juga: 8 Rekomendasi Bedak Tabur Lokal di Bawah 50 Ribu Buat ke Sekolah)
1. Zaman Mesopotamia dan Mesir kuno
Ratu pada zaman Sumeria sekitar 5000 tahun yang lalu, Ratu Puabi dari kerjaan Ur terkenal suka mewarnai bibirnya dengan batu merah dan timah putih. Yang akhirnya menjadi tren di kalangan rakyat Sumeria, baik cewek ataupun cowok waktu itu dan kemudian berlanjut sampai zaman mesin kuno dimana kosmetik dijadikan penanda status sosial.
Di zaman Mesir Kuno, warna lipstik semakin berkembang bukan hanya merah tapi orange, ungu dan biru kehitaman yang terbuat dari bahan bromine mannite atau iodin. Tapi zat tersebut ternyata beracun, makanya lipstik disebut “ciuman kematian”.
Pada masa kepemimpinan Ratu Cleopatra pada 50 SM, lipstik dibuat dari bahan-bahan seperti lilin lebah dan semut merah bahkan sang ratu membuat lip gloss dari sisi ikan lho girls.
2. Zaman Yunani Kuno dan Romawi
Berbeda dengan di Mesir, masyarkat Yunani pada waktu itu enggak suka kosmetik. Makanya lipstik pada saat itu hanya dipakai oleh wanita tunasusila. Lipstik pada saat itu dibuat dengan campuran anggur, keringat domba, air ludah dan kotoran buaya. Mulai tahun 700 SM - 300 SM, masyarakat Yunani baru mulai menggunakan kosmetik untuk kaum elite.
Mulai tahun 150 SM - 31 SM, pengaruh Yunani mulai melemah dan digantikan dengan kerajaan Romawi. Pada masa itu istri dari Kaisar Nero, Poppaea Sabina memiliki 100 dayang-dayang untuk menjaga riasan supaya tetap sempurna.
3. Abad Pertengahan
Pada abad pertengahan tahun 1001 - 1300, wanita di Eropa dilarang menggunakan lipstik karena lipstik dianggap sebagai penjelmaan setan. Selain itu menato bibir merupakan hal terlarang dimata hukum.Tapi pewarna bibir yang terbuat dari bunga lily dan mawar masih boleh digunakan dalam jumlah sedikit karena bunga tersebut dianggap suci.
Tetapi berbeda halnya dengan di Italia, pada tahun 1200 lipstik digunakan sebagai penanda status seseorang. Mereka yang ada di kelas atas menggunakan warna bibir merah terang sementara golongan pekerja berwarna merah tanah.
4. Zaman Renaisans
Pada masa pemerintahan Ratu Elizabeth I, sang Ratu dikenal sebagai pecinta lipstik. Ia membuat lipstik dari campuran serangga cochineal, gom arab, putih telur, susu buah ara dan timah putih. Di era ini ada kepercayaan bahwa lipstik memiliki kekuatan magis untuk menyelamatkan nyawa seseorang. Ironisnya, lipstik dibuat dengan timah putih yang dapat menyebabkan penyakit serius dan kematian. Bahkan ketika Ratu Elizabeth I meninggal dunia, ia ditemukan dengan lipstik setebal setengah inci atau 1.27 cm.
5. Tahun 1700an
Berbeda dengan budaya Perancis yang menyukai kosmetik, di Inggris semua orang justru menghindari dan melarang pengunaan kosmetik. Orang yang memakai kosmetik bisa dihukum dan diadili sebagai penyihir.
Pada tahun 1776, Amerika Serikat merdeka dari Inggris dan menjauhkan diri dari negara tersebut kemudian mengadopsi budaya Perancis. Wanita Amerika membuat bibir mereka merah dengan menggunakan berbagai cara salah satunya dengan menggosokkan pita merah dan membawa lemon kemana-mana.
6. Tahun 1800an
Pada masa ini lipstik dianggak sesuatu yang enggak sopan. Makanya lipstik dijual secara sembunyi-sembunyi. Bahkan salah satu aktris Perancis, Sarah Bernhardt membuat skandal besar karena memakai lipstik di tempat publik.
7. Perang Dunia I
Dorongan suffragete (organisasi wanita) di awal tahun 1900an mengubah lipstik menjadi simbol emansipasi wanita. Rumah parfum asal Perancis, Guerlain akhirnya meluncurkan lipstik yang berbentuk stick. Lipstik terus berkembang dan menjadi kebutuhan wanita pada saat itu sehingga majalah Vogue sempat menuliskan bahwa lipstik merupakan produk terpenting di abad ke-20.
8. Perang Dunia II
Pada masa perang dunia ke-2, lipstik terus berkembang dan menjadi cara untuk menunjukkan kekuatan wanita. Rosie the Riveter digunakan sebagai simbol feminisme dan kekuatan ekonomi wanita yang menunjukkan sosok wanita dengan kosmetik memakai seragam pabrik.
9. Tahun 1950an
Di tahun ini terdapat 98% wanita yang menggunakan lipstik di Amerika Serikat. Di tahun ini juga merupakan masa persaingan industri kosmetik paling sengit makanya dikenal sebagai periode perang lipstik.
10. Tahun 1960an
Seni modern mulai muncul di tahun ini yang membuat warna-warna lipstik semakin berkembang. Warna merah dianggap kuno dan mulai digeser dengan warna-warna seperti peach, baby pink bahkan glitter yang terkesan futuristik.
11. Tahun 1970 - 1980
Industri lipstik terus berkembang, nama-nama seperti Margaret Thatcher, Putri Diana, Naomi Campbell dan Madonna menjadi simbol dan trendsetter riasan makeup pada waktu itu.
12. Tahun 2000an - sekarang
Saat ini semua wanita bebas memilih lipstik. Bahkan warna, jenis, bentuk, tekstur lipstik semakin beragam. Nama-nama seperti Rihanna dan Kylie Jenner kini menjadi salah satu trendsetter lipstik. Tren lipstik juga lebih cepat berubah salah satunya karena perkembangan teknologi dan kemunculan media sosial yang kini jadi bagian kehidupan generasi milenials.
(Baca juga: 6 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Membeli Skincare)
Penulis | : | Jana Miani |
Editor | : | Jana Miani |
KOMENTAR