Ada yang pernah datang ke konser musik? Biasanya yang kita lakukan saat pertama kali melihat sosok idola di depan mata adalah meneriakan nama sang artis dan ungkapan cinta sekuat tenaga. Berharap suara cukup kuat melawan dentuman musik agar kehadiran kita di-notice sang idola.
Tapi, ternyata berteriak terlalu kencang saat konser itu berbahaya buat tubuh lho, girls. Seperti yang dialami oleh seorang fans One Direction yang paru-parunya sempat kolaps karena terlalu banyak berteriak saat nonton konser berikut ini. Inip 3 faktanya yuk!
Kehabisan napas
Dilansir dari bbc.com, kisah ini terjadi tiga tahun lalu Rumah Sakit Anak Pusat Dallas, Texas, Amerika Serikat. Seorang fans cewek berusia 16 tahun datang ke rumah sakit karena mengalami kesulitan bernapas setelah menonton konser One Direction.
Dr J. Mack Slaughter yang saat itu menangani pasien itu mengatakan, “Level oksigennya normal, dia enggak kelihatan seperti sedang sakit. Tapi, dia bernapas 22 kali dalam satu menit. Padahal normalnya adalah 12-16 kali per menit.”
Suara gemeretak pada tubuh
Setelah dilakukan pemeriksaan fisik, Dr Salughter menyadari adanya krepitasi, yaitu “suara gemeretak yang muncul ketika kita menekan bagian tertentu pada tubuh.” Hal ini menunjukkan indikasi adanya sejumlah udara yang keluar dari jalur pernapasan ke jaringan lembut.
Tim dokter kemudian melakukan CT Scan untuk memastikan kasus ini enggak berhubungan secara spesifik dengan anatomi tubuhnya. “Hasil scan memberikan detail lebih lengkap mengenai lokasi dan jumlah udara yang bocor. Tapi, sayangnya enggak membantu kami untuk menetapkan penyebab pasti kasus ini.”
Kasus pertama di dunia
Dr Slaughter menemukan bahwa robekan para paru-paru pasien menyebabkan udara bocor pada tiga titik, yakni di antara paru-paru dan dinding dada, ke dalam rongga dada, dan di belakang faring.
Menurut Dr Slaughter, komibinasi tiga diagnosa ini belum pernah ditemukan sebelumnya. Kejadian bocornya udara pada paru-paru biasanya disebabkan karena peristiwa dengan gerakan atau dorongan kasar dan kuat, seperti serangan asma, kegiatan angkat berat, diving, atau perubahan tekanan udara secara tiba-tiba.
Kasus yang disebabkan karena berteriak atau bernyanyi jarang banget terjadi. Dr Slaughter sendiri bahkan hanya menemukan dua kasus sejenis, yakni pada seorang tentara dan penyanyi opera.
Gimana? Masih berani teriak kencang-kencang saat konser musik?
Penulis | : | Putri Saraswati |
Editor | : | Putri Saraswati |
KOMENTAR