Dalam rangkaian memperingati Hari Pahlawan pada 10 November, kemarin (9/11) Presiden Joko Widodo memberikan anugerah gelar pahlawan nasional kepada empat tokoh pahlawan, yang berasal dari empat wilayah Indonesia. Acara penganugerahan ini berlangsung di Istana Negara, Jakarta. Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 115 TK Tahun 2017 tanggal 6 November 2017 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, ini 4 tokoh pahlawan yang diberikan gelar pahlawan nasional.
Alm. TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid
Tuan Guru Kiau Haji (TGKH) Muhammad Zainuddin Abdul Madjid berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Zainuddin adalah ulama kharismatik yang lahir pada 20 April 1908. Beliau memiliki jasa pada perkembangan nasionalisme dan agama di NTB, mulai dari memoderenisasi lembaga pendidikan Islam di era penjajahan, pelopor penyerangan markas NICA, hingga melakukan propaganda anti Belanda. Fyi, beliau juga mendapat julukan santri jenius karena berhasil menyelesaikan studi di Mekkah dengan predikat istimewa.
Almh. Laksamana Malahayati
Pahlawan perempuan Laksamana Malahayati berasal dari Aceh. Laksamana Malahayati pernah menjadi sebagai kepala protokol kerajaan Aceh, sebelum akhirnya ia membentuk pasukan Inong Balee. Beliau membentuk pasukan ini disebabkan karena suaminya gugur dalam sebuah peperangan dan dengan tujuan untuk memperjuangkan nasib Aceh dan perempuan janda. Pada 11 September 1599 Malahayati berhasil membunuh Cornelis de Houtman dalam satu pertempuran. Atas keberaniannya itulah, Malahayati kemudian mendapat gelar Laksamana.
(Baca juga: 9 Pahlawan Perempuan Indonesia yang Enggak Banyak Orang Tahu)
Alm. Sultan Mahmud Riayat Syah
Sultan Mahmud Riayat Syah berasal dari Kepulauan Riau. Beliau dilantik menjadi Sultan saat usianya masih belia. Jasanya selama masih hidup adalah memerintahkan perjuangan melawan penjajah dalam perang di Teluk Riau dan Teluk Ketapang Melaka pada 1784 dan menguatkan persaudaraan antara Melayu dan Bugis lewat 'sumpah setia' dan pernikahan antara kedua belah pihak. Selain itu, beliau juga banyak menulis kitab-kitab ajaran agama Islam dan sastra Melayu.
(Baca juga: Pahami Asal Usul Penetapan Hari Pahlawan Lewat 4 Fakta Berikut Ini Yuk!)
Alm. Prof. Drs. Lafran Pane
Lafran Pane berasal dari Yogyakarta. Beliau diberikan gelar pahlawan bukan karena terlibat peperangan, tapi mendorong pertumbuhan gerakan pemuda di Indonesia yaitu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Selain itu, beliau pernah menjadi dosen di sejumlah universitas di Yogyakarta.
Penulis | : | Debora Gracia |
Editor | : | Debora Gracia |
KOMENTAR