Salah satu produk kecantikan yang wajib kita gunakan dalam skincare routine adalah toner.
Toner berguna untuk menghilangkan sisa-sisa kotoran dan debu yang menempel di wajah serta membuat kulit jadi lebih segar.
Daripada beli, kita juga bisa membuat toner sendiri menggunakan air cucian beras alias air tajin.
(Baca juga: Agar Kulit Enggak Rusak, Hentikan 5 Kebiasaan Ini Sebelum Umur 20!)
Bikin kulit mulus
Air beras mengandung vitamin B1, C, E, dan mineral yang baik untuk menyembuhkan jerawat, menghilangan bintik hitam dan bekas luka, mengencangkan kulit, serta membuat pori-pori terlihat lebih kecil.
Kebiasaan membersihkan dengan air beras ini sudah dilakukan selama ribuan tahun oleh orang-orang di Jepang, makanya kulit mereka sangat mulus terawat.
(Baca juga: Supaya Wajah Enggak Kusam, Pakai 7 Sunscreen Buat Kulit Kombinasi)
Langkah pembuatan
1. Siapkan ½ cangkir beras
2. Cuci beras kemudian saring kotoran yang ditimbulkan beras tersebut.
3. Masukkan beras ke dalam panci kemudian masukkan air hingga melebihi beras.
4. Diamkan beras yang terendam dengan air selama 15 menit (agar semua vitamin dan mineral meresap kedalam air).
5. Setelah 15 menit tiriskan beras dan masukkan air rendaman beras ke dalam mangkuk atau jar.
(Baca juga: Cobain DIY Masker Kuning Telur yang Bakal Bikin Wajah Jadi Glowing!)
Cara penggunaan
Untuk menggunakan toner air beras ini, bisa langsung disiram ke wajah yang telah dibersihkan atau taruh air beras di atas kapas lalu gosokkan ke seluruh wajah dan leher.
Gunakan perawatan ini di pagi hari dan sebelum tidur.
Air beras ini bisa disimpan di lemari es dalam wadah yang kedap udara hingga 5 hari setelah pembuatan.
Setelah 5 hari kita harus membuangannya dan membuat yang baru.
Sebelum melakukan perawatan ini sebaiknya konsultasi ke dokter terlebih dahulu jika kita memiliki kulit yang sensitif.
Nova.id/Winggi
Artikel ini pertama kali tayang di Nova.id dengan judul “Tak Harus Beli, Kita Bisa Bikin Toner Alami Dari Air Beras, Loh! Jadi Lebih Hemat”
Penulis | : | Intan Aprilia |
Editor | : | Intan Aprilia |
KOMENTAR