Kita memang enggak bisa memprediksikan kapan dan bagaimana seseorang akan meninggal dunia. Walaupun begitu, ada beberapa hal yang dapat kita cegah dengan langkah pencegahan yang tepat.
Berikut 5 penyebab kematian paling sering di Indonesia. Ada yang bisa kita cegah, lho.
(Baca juga: kenali perbedaan sosiopat dan psikopat)
Penyakit Kardiovaskuler
Menurut buletin Infodatin milik Kemenkes, penyakit kardiovaskuler menempati peringkat pertama lho, sebagai penyakit non-menular penyebab kematian di Indonesia.
Penyakit kardiovaskuler sendiri adalah golongan berbagai penyakit yang terkait dengan gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah, seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung, hipertensi, stroke, dan masalah jantung lainnya seperti angina dan aritmia.
Penyakit kardiovaskuler dapat terjadi pada siapa saja tanpa pandang bulu, dan penyakit ini enggak bisa disembuhkan.
Namun penyakit ini dapat dicegah dengan melindungi kesehatan jantung dan mewaspadai gejala serangan jantung. Ada juga cara untuk menekan risiko terkena penyakit jantung yaitu dengan mengendalikan tekanan darah dan kolestrol selalu dalam batas normal.
(Baca juga: bercermin dari Shafa, ini dampak psikologis anak yang orangtuanya berselingkuh)
Diabetes
Diabetes atau kencing manis merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan kelainan metabolik akibat kurangnya produksi insulin oleh pankreas, karena kurangnya respon tubuh terhadap insulin, atau bisa juga akibat dari adanya pengaruh hormon lain yang menghambat kinerja insulin.
Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang, disfungsi, atau kegagalan fungsi dari berbagai organ, terutama mata, ginjal, saraf, pembuluh darah, dan jantung.
Diabetes juga dikenal sebagai silent killer karena sering enggak disadari gejalanya dan baru diketahui saat sudah terjadi komplikasi.
(Baca juga: 7 hal yang sebaiknya kita lakukan kalau orangtua selingkuh)
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
Penyakit saluran pernapasan bawah kronis adalah kumpulan penyakit paru-paru yang menyebabkan penyumbatan aliran udara dan masalah terkait pernapasan, terutama penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) juga bronkitis, emfisema, dan asma.
Ternyata sekitar 80% kematian di Indonesia akibat PPOK dapat dikaitkan dengan kebiasaan merokok lho, girls.
Risiko penyakit paru kronis ini dapat kita tekan dengan berhenti merokok, menghindari asap rokok, polusi udara, asap bahan kimia, dan debu.
Pencegahan dan pengobatan dini dapat membantu kita terhindar dari kerusakan paru serius, masalah pernapasan serius, hingga gagal jantung.
(Baca juga: curhat cewek yang mengalami perselingkuhan ibunya)
TBC
Tuberkulosis atau yang lebih dikenal dengan sebutan TBC merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang masuk ke tubuh melalui pernapasan.
TBC juga bisa ditularkan lewat udara yang sudah terkontaminasi saat penderita TBC batuk atau meludah/membuang dahak sembarangan.
TBC memang paling sering menyerang paru-paru tetapi penyakit ini juga bisa menyebar ke organ tubuh lainnya, lho!
TBC bisa disembuhkan secara total, asal kita mengikuti semua petunjuk dokter dan minum obat sampai tuntas.
Terapi dan pengobatan TBC biasanya memakan waktu setidaknya enam hingga sembilan bulan agar bisa sembuh total. Hal ini pun tergantung dari tingkat keparahan penyakit TBC yang dialami.
(Baca juga: 12 masalah yang sering dialami introvert setiap harinya)
Kecelakaan
Kecelakaan memang sifatnya tidak disengaja, namun harusnya bisa kita hindari. Kita bisa mengurangi risiko kematian dan cidera dengan memastikan keselamatan diri saat berkendara.
Jangan lupa ya girls untuk menggunakan sabuk pengaman ketika berkendara dengan mobil, dan pakai atribut lengkap (helm dan jaket) ketika berkendara dengan motor.
Hindari mengemudi sambil mabuk, ngantuk, kelelahan, dan sambil bermain ponsel.
Ada tiga jenis cidera yang paling banyak dialami orang Indonesia yaitu luka lecet/memar, terkilir, dan luka robek.
(Baca juga: 3 cara menghilangkan lapar tengah malam)
(Shelby Zakaria)
Penulis | : | Ifnur Hikmah |
Editor | : | Ifnur Hikmah |
KOMENTAR