Aku tanya ke dia, 'Kenapa kamu kayak gini?' terus dia cuma jawab 'Karena kamu cantik dan pinter'. Saat itu posisiku bingung dan aku enggak tahu harus ngapain.
Tubuhku bener-bener freezing. Kaku. Aku cuma bisa bilang 'Jangan' berkali-kali tapi enggak bisa teriak karena dia bukan orang asing.
Aku bingung kenapa dia melakukan hal itu. Padahal aku dan dia pacaran pun enggak, kita masih PDKT doang, terus dia bilang, 'Karena aku sayang. Udahlah, enggak ada cinta tanpa seks'. Dia bilang gitu.
Aku udah bilang ke dia kalau aku lagi menstruasi, tapi dia tetap memaksa. Saat itu untuk pertama kalinya aku melakukan anal seks."
(Baca juga: 40% Kasus Kekerasan Seksual Dibungkam dan Terhenti di Tengah Jalan. Salah Siapa?)
Sikapnya yang makin membingungkan
"Beberapa jam setelah itu, aku bleeding. Tapi karena aku enggak terlalu tahu, aku pikir darah itu adalah darah menstruasiku.
Setelah beberapa hari, dia ngajak ketemu sama aku. Dia bilang dia pengin ketemu sama bapakku. Dia bilang takut. Aku jadi bingung sama tujuannya pengin ketemu sama bapakku. Aku pikir dia pengin serius sama aku.
Tapi setelah satu minggu berlalu, tiba-tiba dia menghilang. Kita enggak lagi berhubungan sama sekali. Makin kalutlah aku. Saking kepikirannya aku semakin sering bleeding.
Waktu itu aku juga bingung sama penyebab bleeding-nya. Apakah karena darah menstruasi, karena ambeyen, atau karena anal seks.
Aku juga sering banget mimpi buruk dan tiba-tiba nangis sendirian. Yang ada di pikiranku cuma, apakah ini yang namanya patah hati. Dia tiba-tiba ninggalin gitu aja."
Rencana menikah
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR