Nah, tanpa kita sadari, saat kita merasa enggak puas dengan penampilan dan membeli produk kecantikan tersebut, kita menambah pundi-pundi keuntungan industri kosmetik dan produk kecantikan.
Itulah mengapa, industri-industri ini pengin kita terus merasa enggak puas dengan penampilan, sehingga mereka juga bisa terus berinovasi dengan produknya. Jadi bisa dibayangkan, bukan, bagaimana jadinya kalau kita puas dengan penampilan kita?
Kebiasaan nge-judge sesama cewek yang enggak ada untungnya
Tanpa disadari, standar kecantikan ternyata tumbuh dan berkembang di antara sesama cewek, lho. Seperti kita yang misalnya memberi komentar tentang penampilan teman yang kita anggap kurang.
Dari komentar-komentar yang dia dengar, akhirnya ada kecenderungan seseorang buat merasa minder atau insecure dengan penampilannya.
Padahal kalau kita pikir-pikir lagi, sebenarnya enggak ada, lho, bentuk tubuh yang ‘benar’, warna kulit yang ‘benar’, dan seterusnya. Yang kita miliki adalah keunikan yang membuat diri kita berbeda dan memiliki ciri khas menarik.
Dan seperti yang cewekbanget katakan sebelumnya, kalau kita mengejar kecantikan yang ‘sempurna’ pasti enggak ada habisnya. Terlebih lagi dengan tren dan standar yang terus berubah seiring berjalannya waktu.
So, daripada terus menerus terobsesi dengan standar kecantikan, sebaiknya kita alihkan dengan mencintai diri sendiri, yaitu dengan menerima dan merawat apa yang kita miliki. Setuju?
(Baca juga: 4 Hal Penting yang Perlu Diketahui dari ‘Body Dysmorphic Disorder’ Alias Merasa Malu dengan Penampilan)
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR