Selama ini memang yang lebih sering terdengar adalah kasus cowok sebagai pelaku kekerasan dalam pacaran.
Tapi ini nggak kemudian menutup kemungkinan kalau cewek juga bisa jadi pelaku. Atau bahkan tanpa disadari, kita juga pernah melakukan kekerasan terhadap pacar?
Dinda (nama disamarkan) awalnya adalah korban kekerasan oleh pacarnya.
Pengalaman pernah disakiti ternyata malah membuat dia justru melakukan abuse yang sama.
Dinda berbagi tips tentang apa yang harus dilakukan kalau kita yang melakukan kekerasan dalam pacaran.
Berhenti Membuat Alasan
Berhenti menganggap kekerasan yang kamu lakukan sesuatu yang wajar dan boleh dilakukan dengan alasan dia bikin kamu kesal.
Kesal memang perasaan yang pasti pernah kita rasakan. Tapi ini bukan berarti kita berhak marah sampai melakukan kekerasan pada pacar sendiri.
Salurkan Rasa Marah ke Hal yang Positif
Kalau kamu tipe yang suka memukul atau melempari pacar dengan barang saat marah, coba ganti kebiasaan itu dengan kegiatan yang lebih positif seperti olahraga.
Kamu juga bisa menyalurkan emosi sementara kamu dalam bentuk tulisan. Tapi bukan berarti jadi marah-marah di medsos, ya!
(Baca juga: Siklus Kekerasan dalam Pacaran. Korban Bisa Jadi Pelaku?)
Komunikasi Lebih Terbuka
Komunikasi yang terbuka sangat penting untuk membuat hubungan yang sehat. Daripada saling sindir atau memanggil dengan panggilan yang enggak pantas, coba deh bicarakan tentang masalah kita ini saat suasana sudah tenang.
Coba untuk saling kompromi dan memaafkan kesalahan yang pernah kalian lakukan. Cara ini membuat Dinda berhasil mempertahankan hubungan dengan pacarnya sampai 5 tahun lho.
Putus Kontak Sama Sekali
Kalau kamu sadar abuse yang kamu lakukan sudah ekstrem dan susah dikontrol, lebih baik kamu tinggalkan pacar kamu agar dia lebih bahagia.
Ingat Yudhis dan Lala di film Posesif? Akhirnya Yudhis memilih untuk pergi dari kehidupan Lala agar enggak bisa menyakitinya lebih jauh lagi.
(Baca juga: 5 Pelajaran Cinta dari FIlm 'Posesif' yang Diperankan Adipati Dolken & Putri Marino)
Penulis | : | Andien Rahajeng |
Editor | : | Andien Rahajeng |
KOMENTAR