Banyak cowok yang ngedeketin kita, tapi kadang ortu belum bisa mengizinkan kita buat berpacaran. Enggak perlu putus asa, girls. Ortu bikin larangan tentu ada alasannya dan ada beberapa cara untuk membuat mereka melunakkan aturan itu. Yuk lakukan 4 cara berikut untuk menghadapi ortu yang enggak memperbolehkan kita berpacaran.
(Baca juga: 9 Tahapan Percintaan dalam Berpacaran. Kamu dan Si Dia Sampai Tahapan Mana?)
Mulai Memperbaiki Diri
Biasanya ortu melarang pacaran karena merasa kita masih terlalu muda dan belum siap dengan sehala risiko pacaran. Jadi buktikan kalau kita bisa bertanggung jawab. Tunjukkan kalau kita sudah dewasa dan bisa melakukan banyak hal tanpa perlu pengawasan orangtua.
Tanya Alasan dan Bernegosiasi
Coba tanya alasan ortu kenapa melarang kita pacaran. Coba posisikan diri kita jadi orangtua, agar kita lebih berempati pada aturan mereka. Tanya juga apa kekhawatiran mereka kalau kita pacaran.
Enggak ada salahnya kita juga cerita gimana teman-teman kita yang sudah pacaran dan ternyata mereka baik-baik saja. Kalau sudah benar-benar pengin pacaran, coba bernegosiasi. Misalnya kalau pacaran akan ngenalin pacar ke ortu, atau janji nilai ulangan selalu bagus.
Tantang Gebetan Datang ke Rumah
Kalau ada gebetan yang benar-benar kita suka dan dia juga suka banget sama kita, coba tantang dia datang ke rumah kita. Bilang saja dia datang untuk belajar bareng atau balikin buku.
Lalu perkenalkan dia sebagai teman. Lihat reaksi orangtua. Minta juga gebetan kita berkenalan atau ngobrol sama ortu kita. Sikap cowok yang berani, kadang bisa meluluhkan ortu, lho.
Perkenalkan Sebagai Teman
Orangtua sering khawatir dengan pergaulan remaja sekarang. Untuk mengurangi rasa khawatir itu, perkenalkan semua teman kita, termasuk gebetan.
Tapi, cukup perkenalkan dia sebagai teman. Sering-sering ajak dia main ke rumah, jadi orangtua bisa tahu kalau cowok yang PDKT sama kita itu memang baik.
(Baca juga: Beda Cara Cowok VS Cewek Menangkap Maksud Perkataan Saat Berpacaran. Pantes Sering Berantem!)
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR