Beberapa waktu lalu, sebuah foto perempuan duduk di lantai menjadi viral di media sosial. Sekilas memang tidak ada yang berbeda dari foto tersebut, namun kisah inspiratif dibaliknya membuat siapa saja tersentuh.
Jahan Taab yang berusia 25 tahun berusaha mengikuti ujian masuk untuk kursus sains sosial di Institut Pendidikan Tinggi Nasirkhosrwa, Nili, Afghanistan. Ketika ia sedang mengerjakan ujian, bayinya yang berusia 2 bulan menangis. Dengan sigap, Taab duduk bersila di bawah dan menyusui bayinya. Sambil menyusui bayinya, Taab tetap mengerjakan soal ujian. Hebatnya, Taab lulus ujian masuk tersebut.
Untuk menghadiri ujian di Kota Nili, Taab harus menempuh perjalanan sekitar 8 jam dari distriknya. Kini, Taab khawatir tidak dapat kuliah karena biaya yang sangat besar. Hal tersebut mendapatkan respon positif karena organisasi Inggris dan Asosiasi Pemuda Afghanistan meluncurkan GoFoundMe untuk mendukung studi Taab.
Is here a way people can help?...beyond GoFundMe pages... maybe Afghan clubs in uni’s should joint forces and help with educational fees for #JahanTaab Where’s all that cupcake $ goin? https://t.co/nkmofesKcw
— Marjan Asadullah (@marjanasadullah) March 19, 2018
(Baca juga: 4 Novel Terjemahan Tentang Kekerasan Dalam Pacaran & Pelajaran yang Bisa Diambil)
Selain kisah Taab, terdapat juga kisah inspiratif dari dua perempuan ketika mengikuti ujian. Kisah pertama datang dari Meg Tatton. Seorang siswa yang memiliki gangguan penglihatan. Dilansir dari nystagmusnetwork.org, Meg sangat ingin mendapatkan beasiswa agar tidak membebani orang tua. Namun, penglihatannya tidak cukup baik . Ia menderita pterygium yang menyebabkan penglihatannya menjadi kabur. Penyakit yang dideritanya membuat ia ragu apakah ia bisa masuk ke sekolah advokat. Beruntung, dengan belajar keras, Meg bisa lulus sekolah advokat dengan presentasi keberhasilan 25%.
Kisah terakhir berasal dari seorang nenek di Cina. Ia berhasil mendapatkan gelar sarjana di usia 81 tahun. Gelar sarjana e-commerce tersebut ia dapatkan dari Universitas Tianjin setelah berjuang keras selama bertahun-tahun. Faktanya, nenek bernama Xue Minxiu ini berhasil lolos ujian masuk Universitas Tianjin di usianya yang ke 77. Ia menjadi murid tertua, namun salah satu sumber mengatakan bahwa dirinya tetap rajin mengikuti pelajaran.
Dari ketiga cerita inspiratif di atas, pelajaran yang dapat kita ambil ialah pendidikan diperuntukan bagi siapapun. Entah untuk Taab yang sudah memilik anak, Meg yang memiliki kekurangan fisik, bahkan nenek Xue yang sudah berumur, pendidikan masih bisa ditempuh oleh kita semua. Keinginan kita untuk menuntut ilmu bisa berakhir jika kita sudah berada di liang lahat. Maka, selama kita masih berada di dunia, menuntut ilmu adalah hal yang penting kita lakukan.
Selama ada kemauan, maka akan ada jalan menuju cita-cita. Jangan pernah ragu untuk menuntut ilmu dan menggapai mimpi karena kita perempuan harus berani menggapai cita-cita.
(Baca juga: 7 Fakta Menyedihkan Tentang Kekerasan Terhadap Perempuan di Indonesia Sepanjang Januari-Maret 2018)
Penulis | : | Kinanti Nuke Mahardini |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR