Membangun kepercayaan diri bukan hal yang bisa kita dapatkan dengan cara yang instan. Kepercayaan diri alias self-confidence, bisa kita capai dengan melakukan kebiasaan-kebiasaan berpikir positif berikut ini. Yuk, langsung dipraktekin!
(Baca juga: 3 Alasan Umum Kenapa Seseorang Bertahan Dalam Hubungan Enggak Sehat)
Jangan khawatir kalau kita enggak bisa SELALU percaya diri
Kalau mau percaya dan menerima diri sendiri, maka kita juga harus sadar kalau kita enggak bisa selalu ngerasa pede. It’s normal. Dalam bukunya yang berjudul The Healthy Mind Toolkit, Dr. Alice Boyes menyatakan bahwa kita membutuhkan self-confidence (percaya diri) dan self-doubt (minder) untuk bisa menjadi lebih baik.
Sedikit rasa minder bisa membantu kita untuk merasa humble sehingga kita jadi sadar bahwa ada banyak hal yang masih perlu kita pelajari untuk meningkatkan potensi diri. Dr. Boyes juga memaparkan bahwa rasa minder mendorong kita untuk mempertanyakan apa yang kita lakukan, menyiapkan mental kita untuk menerima perubahan, mendorong kita untuk melakukan suatu hal lebih gigih lagi, dan membantu kita berpikir kooperatif dengan orang yang memiliki pendapat berbeda dengan kita.
Tunjukkan kepedulian terhadap bayangan diri kita di masa depan
Dengan peduli pada apa yang kita harapkan di masa depan bisa mendorong kita untuk melakukan hal-hal kecil yang lama-kelamaan bisa mewujudkan ‘bayangan’ atau harapan tersebut menjadi nyata di masa depan.
Misalnya saat ini kita merasa malas untuk berolahraga, tapi kita membayangkan kalau di masa depan nanti kita akan menjadi orang yang sehat. Dengan kita memberikan sedikit rasa kepedulian pada diri sendiri, kita jadi bisa melakukan aksi nyata menuju apa yang kita harapkan nanti.
Melatih kepedulian dan self-talk
Siapa bilang kalau kita enggak bisa berkomunikasi dengan diri sendiri? Siapa bilang kita enggak bisa ‘berbicara’ dan ‘mendengarkan’ apa yang diri kita inginkan atau rasakan? ‘Berkomunikasi’ dengan diri sendiri alias self-talk artinya kita sadar kapan kita merasa tersakiti dan kapan kita harus memberi kenyamanan buat diri sendiri.
Dengan melatih komunikasi dengan diri sendiri, kita jadi bisa menerima diri kita apa adanya. Cara ini juga bisa membuat kita membangun motivasi dan kontrol terhadap diri. Seperti dibuktikan oleh hasil riset dari psikolog Kelly McGonigal pada bukunya yang berjudul The Willpower Instinct.
Memahami kegagalan sebagai tantangan, kesempatan, atau pembelajaran
Memberi label ‘tantangan’ pada kegagalan yang kita alami, misalnya, mampu menurunkan level hormon stres pada tubuh kita, lho. Mengubah satu kata ternyata bisa memberi kita alternatif lain untuk menyelesaikan masalah.
Bahkan, menurut penelitian yang dilansir dari ScienceDaily, menganalisa kesalahan yang pernah diperbuat sebelumnya juga bisa meningkatkan performa kita. Jadi ubah mindset kita menjadi mindset untuk terus berkembang dan belajar dari kegagalan.
Jangan menganggap orang lain tahu apa yang kita tahu
Masih dari bukunya yang berjudul The Healthy Mind Toolkit, Alice Boyes, juga berpendapat bahwa kita juga perlu sadar dengan kelebihan yang kita miliki. Misalnya kita tahu tentang suatu bidang tertentu dan memahaminya dengan baik. Belum tentu orang lain juga memahami sebaik kita. Own your expertise! Kenali keahlian kita, ya, girls!
Kenali kekuatan dan kelebihan
Pikirkan kembali tentang pujian dan feedback positif yang pernah kita dapatkan dari orang lain. Sadari juga aktivitas apa saja yang bikin kita nyaman, berikut juga yang bikin kita enggak nyaman.
Dengan mengingat kembali feedback positif yang kita dapat dari orang lain, maka kita jadi bisa lebih mudah untuk mengenal apa kekuatan dan kelebihan kita.
Ingat kembali nilai dan tujuan yang ingin kita capai dalam hidup
Selalu ingatkan diri kita tentang nilai penting, tujuan,dan misi apa yang pengin kita capai dalam hidup ini. Dengan begitu, kita jadi bisa meningkatkan rasa semangat, kegigihan, dan kepercayaan diri juga. Nilai yang kita junjung ini nantinya akan membuat kita bisa lebih konsisten dan menyadari apa yang sebenarnya kita inginkan. (PsychologyToday)
(Baca juga: Sering Corat-Coret di Buku? Yuk Kenali Karakter Seseorang Dari Coretannya!)
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR