Yang Harus Dilakukan Kalau Mantan Pacar Teman Naksir Sama Kita!

Setelah putus dari teman kita, mantan pacarnya jadi deket, nih, sama kita. Skenario terburuk langsung muncul ketika mantan pacar teman malah jatuh cinta beneran sama kita. Kalau kita enggak suka, sih, enggak masalah. Tinggal bilang ‘enggak’ dan semuanya selesai. Tapi kalau diam-diam kita suka dia juga, gimana, nih?

Akhirnya kita pun memutuskan untuk merespon PDKT si mantan pacar teman. Supaya hubungan kita dengan teman enggak terganggu, lakukan 5 langkah berikut!

(Baca juga: Hadapi Sikap Cowok yang Suka Menggoda Kita dengan Panggilan ‘Sayang’. Beneran Suka Atau Gimana, Sih?)

Beri Waktu

Begitu hubungan sahabat dan mantannya berakhir, ada baiknya kita menunggu siapa suasana benar-benar netral di antara keduanya. Durasi mereka jadian bisa jadi acuan kita menunggu. Misalnya, kalau mereka jadian tiga bulan, tiga bulan juga kita menunggu. Kalau sahabat dan mantan pacaranya sudah enggak ada perasaan apa-apa, pasti lebih melegakan buat kita.

Indra Pramesti

Biar hubungan sama teman enggak terganggu!

Say Thank You

Ungkapkan dengan tulus rasa terima kasih kita kepada sahabat karena sudah mendukung hubungan kita dengan mantannya. Butuh jiwa yang besar, lho, untuk membiarkan sahabat kita sendiri dekat dengan mantan pacarnya.

Berhenti Membandingkan

Cepat atau lambat, kita pasti akan bertanya apakah pacar lebih bahagia pas pacaran sama kita atau pas pacaran sama sahabat kita, ya? Apakah sebagai pacar, kita lebih baik dibanding sahabat kita?

Singkurkan jauh-jauh hal ini dari pikiran kita, girls. Enggak adil membandingkan hubungan kita dengan pengalaman si sahabat. Jauh lebih baik kalau kita fokus untuk punya hubungan yang sehat dan menyenangkan dengan si pacar.

Indra Pramesti

Biar hubungan sama teman enggak terganggu!

Low Profile

Enggak perlu memamerkan kemesraan kita dengan pacar di depan sahabat alias PDA. Begitu juga kalau ada masalah, enggak perlu curhat terlalu detail. Jangan sampai pengalaman sahabat terhadap pavcarnya dulu membuat kita jadi enggak obyektif dalam menilai masalah.

Misalnya, nih, kita cerita kalau pacar suka telat setiap janjian. Mungkin saja sahabat enggak cuma ngomongin kebiasaan ngaret pacar, tapi malah membeberkan hal-hal buruk lainnya mengenai pacar dari pengalamannya dulu. Daripada ini bikin kita mikir yang enggak-enggak, mendingan tetap low profile, deh.

(Baca juga: Penasaran Seperti Apa Jadinya Kalau Kita Punya Pacar Cowok Korea? Ini Dia Jawabannya)

PROMOTED CONTENT