Menjomblo itu enggak masalah, kok, karena kita emmang enggak diharuskan buat selalu punya pacar. Ini dia 5 tanda sebaiknya kita menjadi jomblo untuk sementara waktu dulu.
(Baca juga: 6 Keuntungan Yang Cuma Bisa Kita Rasain Saat Lagi Jomblo. Setuju?)
Merasa tertekan buat pacaran
Bisanya, tekanan ini muncul dari teman atau keluarga yang pengin kita punya pacar. Tapi, ini bukan alasan yang tepat untuk bikin kita memutuskan pacaran, lho. Jika kita mau pacaran, maka akan lebih baik kalau alasannya karena kita menginginkan hal tersebut, bukan karena keinginan orang lain. Demikian dipaparkan oleh dating coach, Pricilla Martinez.
Takut sama hubungan berpacaran
Ada juga sebagian dari kita yang takut dengan hubungan pacaran, tapi memaksa untuk tetap melakukannya dengan alasan supaya rasa takut itu bisa hilang dengan sendirinya. Tapi alasan ini enggak baik lho kalau jadi dasar kita pacaran. Karena sebaiknya kita harus memperbaiki hal yang salah dalam diri kita dulu, baru deh memutuskan untuk pacaran.
Takut sendirian
Alasan ‘takut sendirian’ ternyata jauh lebih menakutkan ketimbang ‘takut berkomitmen’, lho. Karena jika kita punya pikiran ‘takut sendirian’, itu artinya kita bisa menganggap wajar perbuatan yang abusif dan mempertaruhkan keamanan kita saat berpacaraan.
Pelarian
Ada juga sebagian besar dari kita yang merasa perlu untuk kenalan sama cowok baru pasca putus dari mantan. Tujuannya enggak lain karena kita pengin cepat move on. Tapi hal ini bisa bikin kita masuk ke jurang yang sama lho.
Selalu jatuh cinta sama orang yang salah
Ada kalanya kita sering memilih orang yang salah untuk kita taksir. Misalnya,, dia punya kekurangan yang enggak bisa kita terima, atau sikapnya yang toxic. Ketika kita berada di keadaan seperti ini, ada baiknya jangan dulu dekat sama orang baru. Coba dengan mulai mengenal seperti apa ciri-ciri cowok yang baik dan pas sama kita dengan bertukar pikiran sama teman, kakak, atau orang tua kita.
(Baca juga: 7 Keuntungan Berstatus Jomblo Saat Liburan. Kamu Termasuk Juga?)
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR