Siapa sih yang enggak kenal Instagram? Salah satu medsos yang paling kita gemari ini memang sering bikin kita ketagihan buat posting foto, update Instagram Stories, atau sekadar scrolling feed aja.
Sayangnya, pacar kita enggak memiliki kesukaan yang sama, nih seperti kita. Dia termasuk salah satu yang anti bermain Instagram dan terkadang malah melarang kita buat melakukan kegiatan favorit kita ini.
(Baca juga: Ini Dia 6 Hal Yang Bakal Dilihat Cewek Pede Ketika Bercermin)
Media sosial dalam psikologi
Menurut psikolog anak dan remaja, Roslina Verauli, pacaran itu adalah kegiatan menjalin relasi intim yang melibatkan lawan jenis. Karena intim, pacaran harusnya bersifat eksklusif dan mendalam. Jadi, ekspresi maupun aktivitas dalam hubungan pacaran itu tempatnya di ruang privat yang menjadi privasi kita berdua dengan pacar.
Jadi, kalau kita mulai terlalu sering upload foto bareng pacar, posting foto benda-benda yang dikasih pacar, sampai tag ini-itu terus-terusan di medsos, hubungan pacaran yang harusnya spesial di antara kita sama pacar, jadinya milik publik.
“Dampak negatifnya, hal tersebut bisa merugikan dan memalukan si remaja itu sendiri ke depannya, karena apa yang di-post ke media sosial akan selamanya ada di sana, dan dilihat oleh orang- orang. Lama-kelamaan itu mampu membentuk citra pribadi si remaja. Apalagi saat akan melamar kerja atau organisasi, bagaimana kalau bagian rekrutmen melihat histori medsos yang dipenuhi pacaran yang harusnya jadi privasi si remaja,” jelas Mbak Vera.
Nah, ketidakinginan pacar untuk bermain Instagram atau medsos lain bahkan sampai berupaya melarang kita mungkin merupakan salah satu cara pacar untuk mengungkapkan bahwa dia cuma pengin menunjukkan rasa cintanya dengan cara yang personal antara kita dan dia saja.
(Baca juga: 5 Langkah Mengetahui Kalau Kita Sudah Bisa Berpikir & Bersikap Dewasa)
Lalu, apa yang harus kita lakukan kalau pacar enggak suka, sementara kita enggak bisa lepas dari Instagram atau medsos lain?
#1 Jelaskan
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR