Satu Miliar Kecoa Disiapkan Untuk Atasi Masalah Sampah di Cina. Ngeri!

By Kinanti Nuke Mahardini, Rabu, 19 Desember 2018 | 17:30 WIB
Ilustrasi kecoa mengonsumsi sampah sisa makanan (foto: frank600 (nationalgeographic.id))

Cewekbanget.idSampah kini menjadi permasalahan yang hampir dihadapi oleh setiap negara di dunia ya, girls!

Salah satu sampah yang terus bertambah setiap tahunnya ialah sampah sisa makanan.

Hal ini ternyata dialami oleh salah satu negara maju, Cina.

Di negara ini setidaknya 60 juta ton sampah sisa makanan dihasilkan setiap tahunnya.

Berbagai upaya telah dilakukan agar sampah makanan ini tidak menumpuk namun sebagian cara terlalu mahal atau justru menimbulkan masalah lainnya.

Untuk mengatasi masalah tersebut, satu miliar kecoa disiapkan untuk atasi masalah sampah di Cina, terutama sampah atau limbah makanan yang dihasilkan oleh penduduk setiap harinya.

Berikut informasi tentang satu miliar kecoa yang disiapkan untuk atasi masalah sampah di Cina:

Baca Juga : Bukan Dari Aspal, India Membangun Jalan Raya dari Sampah Plastik!

50 ton sampah dapur setiap harinya

Terdapat di pinggiran Jinan, ibu kota Provinsi Shandong Timur, sebanyak satu miliar kecoa diberi makan 50 ton sampah dapur setiap harinya.

Berat sampah dapur yang diberikan kepada kecoa ini setara dengan tujuh gajah dewasa.

Perlu diketahui bahwa kecoa tersebut terdapat di sebuah sel yang terbuat dari kayu.

Tumpukan kayu tersebut didesain gelap, lembab, seperti tempat yang disukai kecoa.

Sebelum makanan tersebut diberikan kepada kecoa, sampah akan diantarkan ke pabrik Shandong Qiaobin Agricultural Technology Co.

Setelah itu, pabrik tersebut akan menyalurkan makanan melalui pipa khusus.

Faktanya, cara ini dianggap efektif sehingga Shandong Qiaobin berencana membuat tiga pabrik yang sama tahun 2019.

Cara berbeda sebelumnya

Sebelum menggunakan kecoa untuk mengatasi masalah sampah makanan, sisa makanan yang ada dijadikan pakan babi.

Namun, wabah demam babi menyebar dan pemberian sisa makanan pada babi akhirnya dilarang.

Cara lain yang pernah dicoba untuk mengatasi sampah makanan ialah melakukan fermentasi, sayangnya selain memakan waktu harganya juga enggak murah.

Direktur Shandong Qiaobin mengatakan kalau “Kecoak merupakan jalur teknologi dalam mengubah dan memproses limbah dapur.”

Kira-kira cocok atau enggak ya diterapkan di Indonesia? (*)

Artikel ini pernah tayang di National Geographic Indonesia dengan judul Atasi Masalah Sampah Makanan, Tiongkok Jutaan Kecoak.

Baca Juga : Enggak Disadari, Manusia Mengonsumsi Plastik Setiap Hari. Kok Bisa?