Setidaknya, 202 korban meninggal dan 209 orang luka-luka atau cedera karena aksi teror tersebut.
Kebanyakan korban adalah wisatawan asing yang sedang berkunjung ke lokasi tersebut.
Aksi tero ini dianggap sebagai teror terparah yang pernah terjadi di Indonesia dan juga dunia.
Baca Juga : 5 Cara Ini Dianggap Ampuh Mengatasi Vagina Kering! Coba Yuk!
Pembajakan Kereta Du Pont
Pada 23 Mei 1977 telah terjadi pembajakan kereta api ekspres 747 Du Pont di Belanda oleh 9 orang simpatisan Republik Maluku Selatan.
Pembajakan tersebut terjadi lantaran, para warga Maluku yang ikut ke Belanda setelah merdeka ini, mengalami diskriminasi oleh penduduk asli Belanda.
Di saat bersaman di lain tempat, 4 orang RMS menyerbu sebuah sekolah dasar di Desa Bovensmilde, dimana mereka mengambil 105 anak-anak dan 5 orang guru sebagai sandera.
Tuntutan para pembajak ialah menagih janji-janji pemerintah Belanda agar memutuskan hubungan diplomatik dengan Indonesia. Jika tidak sandera bersama kereta akan diledakkan.
Tiga minggu kereta Du Pont dibajak, PM Uyl lantas pada 10 Juni 1997 mengambil tindakan keras dengan 2 ribu tentara Belanda mengepung kereta dan sekolah yang disandera RMS.
Akhirnya kereta dan sekolah berhasil dibebaskan oleh aparat keamanan Belanda meski harus adu tembak dengan para teroris.
Pembajakan Air France 139