Es Gunung Everest Mencair, Ratusan Mayat Pendaki Mulai Terungkap!

By Kinanti Nuke Mahardini, Selasa, 26 Maret 2019 | 12:52 WIB
Mayat pendaki di Gunung Everest (foto: allthatsintersting.com)

CewekBanget.ID - Everest merupakan salah satu gunung tertinggi di dunia ya, girls. 

Mencapai pucak Everest merupakan kebanggan tersendiri bagi pendaki.

Sebab mereka yang sudah bisa mencapai puncak Everest dianggap sudah bisa menaklukan dunia.

Meski semua orang ingin menaklukan puncak Everest namun beberapa di antara pendaki justru kehilangan nyawa saat melakukan pendakian. 

Hal ini bisa terjadi sebab mendaki gunung memang tidak mudah. 

Puncak gunung yang tinggi bisa membuat kita mengalami hipotermia, radang dingin, gangguan psikosis, terkena longsoran salju atau batu, hingga jatuh ke celah-celah gunung. 

Apalagi puncak Everest yang notabennya gunung tertinggi di dunia.

Mayat pendaki di Everest

Sejak pendakian pertama di tahun 1922, diperkirakan ada 300 orang yang meninggal dunia di sana. 

Baca Juga : Film Horor ‘Us’ Kalahkan ‘Captain Marvel’ di Box Office Hollywood Minggu Ke-3!

Setidaknya dari 300 mayat, 200 di antaranya masih ada di gunung tersebut karena jazadnya yang tidak berhasil ditemukan. 

Tapi kini bumi telah berubah dan semakin menua, girls. 

Perubahan iklim di puncak Everest membuat es mencair dan mayat-mayat yang berkeliaran mulai terungkap.

Hal ini disampaikan oleh Ang Tshering Sherpa, presiden Mountaineering Association.

Kepada BBC News, Sherpa menyebutkan kalau "Karena perubahan iklim, perubahan iklim, lapisan es dan gletser mengalami pencairan dengan cepat. Jazad yang selama bertahun-tahun terkubur kini mulai terlihat. Kami telah membawa turun beberapa jenazah pendaki yang meninggal belum lama ini. Sayangnya yang kehilangan nyawa selama bertahun-tahun tidak bisa ditemukan." 

Saat memindahkan mayat atau menurunkannya dari puncak gunung, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

Mayat pendaki di Gunung Everest

Biaya, anggota keluarga, hingga faktor politik karena berada di antara Nepal dan Tibet juga perlu dipertimbangkan.

Baca Juga : Sering Ikut Termakan dan Jarang Diketahui, Biji Buah Ini Ternyata Bisa Menyebabkan Gangguan Kesehatan. Ngeri!

Sekitar 200 jenazah yang terdapat di Gunung Everest ini menjadi konsentrasi tersendiri bagi pemerintah Nepal dan Tibet.

Sebab untuk menurunkan jenazah tersebut diperlukan biaya sekitar 70 ribu dollar AS.

Puncak Everest di kejauhan, di balik lambaian praying flags.

Lapisan es sudah mencair sekitar 70%

Everest yang merupakan bagian dari Himalaya, berdiri 8.848 meter di atas permukaan laut. 

Studi di tahun 2015 mengungkapkan kalau gunung ini sudah kehilangan gletser dan lapisan esnya sebanyak 70 hingga 99 persen. 

Dan tahun 2017, anggota tubuh pendaki yang mati dan membeku mulai muncul ke permukaan tanah.

Seiring lapisan es yang makin mencair, jumlah mayat yang ditemukan semakin meningkat dari waktu ke waktu.

Pada musim semi dan musim panas, temuan mayat diprediksi akan semakin meningkat. 

Mayat pendaki menunjukan jalan yang benar

Pendaki yang ingin menaklukan Everest mengatakan kalau jika mereka mati, akan lebih baik mereka dibiarkan berada di gunung. 

Meski terdengar suram namun mayat pendaki ini membantu pendaki lain mengarahkan ke jalur yang benar.

(*)

Baca Juga : Hilang Selama 5 Tahun, Halte Transjakarta Bundaran HI Kembali!