Cewekbanget.ID – Saat sesi pijat akan selesai, masseur pasti akan menarik jari-jari tangan dan kaki kita hingga mengeluarkan bunyi ‘kretek’.
Biasanya, momen tersebut sangat dinanti kita saat melakukan sesi pijat karena setelah bunyi tersebut keluar, tubuh kita akan terasa lebih enteng usai dipijat.
Namun, pernahkan kita bertanya dari mana asal usuk bunyi ‘kretek’ yang keluar dari jari-jari kita?
Ternyata, hal itu membuat banyak ilmuan selama 60 tahun terakhir bergulat untuk menjelaskan secara ilmiah.
JB Roston dan RW Haines adalah dua orang pertama yang mencoba menyuguhkan penjelasan fenomena tersebut lewat publikasi di Journal of Anatomy 1947.
Baca Juga : Terkena Penyakit Menular Seksual, Ini Bahaya Mencukur Rambut di Vagina!
Melakukan eksperimen dengan radiografi untuk memvisualisasikan kejadian tingkat jaringan saat jari ditarik, dua peneliti itu mengungkap bahwa sumber suara "kretek" itu adalah perubahan pada sendi otot jari.
Dalam kondisi normal, permukaan sendi otot metakarpal-falanges padat. Saat ada tarikan ringan, permukaan bisa mengembang namun tetap kompak.
Ketika jari-jari tangan ditarik kuat, permukaan sendi mengembang, tekanan pada cairan sendi meningkat sehingga gas yang terlarut pada cairan itu keluar.
Proses itu mengakibatkan retakan dan ruang udara kecil pada sendi yang kerap kali disebut gelembung. Nah, proses pembentukan gelembung ini yang menurut Roston dan Haines memicu bunyi "kretek".
Namun, teori Roston dan Haines yang sudah dipercaya selama 24 tahun itu terbantahkan setelah A Unsworth dari Durham University mempublikasikan penelitiannya di Annueal of Rheumatic Disease pada 1971.
Baca Juga : Terungkap, Ini Penyebab Napas Tak Sedap Saat Bangun Tidur! Sudah Tahu?
Unsworth bersama rekannya melakukan penelitian dengan metode yang sama dengan Roston dan haines. Namun, alih-alih mendapatkan penegasan, keduanya malah sampai pada kesimpulan berlawanan.
Unsworth menemukan, bunyi "kretek" itu terjadi bukan karena pembentukan gelembung dalam cairan sendi, tetapi justru oleh pecahnya gelembung tersebut.
Sejak saat itu, puluhan ilmuwan berusaha menemukan mana yang benar dari kedua teori tersebut dan masih terus berdebat dengan hasil risetnya.
Teori milik Roston dan Haines kembali ditegaskan oleh Gregory N Kawchuk dari Fakultas Rehabilitasi, Universitas Alberta, Amerika Serikat pada 2015 lewat publikasi di jurnal PLOS ONE.
Dia dan rekannya melakukan pengamatan secara real time, bukan dengan metode radiografi, tetapi dengan Magnetic Resonance Imaging (MRI).
Baca Juga : 6 Face Mist Murah di bawah 100 Ribu yang Bisa Kita Dapatkan di Drug Store!
Kawchuk memasukkan salah satu jari tangan relawan pada tabung bahan karet yang terhubung dengan kabel. Memakai bantuan magnet, dia berusaha menarik jari serupa dengan tarikan saat selesai pijat.
Dari hasil citra MRI, Kawchuk dan rekannya menyimpulkan bahwa suara "kretek" terjadi karena pemebntukan gelembung.
Namun lewat publikasinya di Scientific Report pada 29 Maret 2019 lalu, AI Barakat dari Ecole Polytechnique di Perancis kembali membuat temuan yang bertolak belakang.
Barakat yang seorang pakar hidrodinamika tidak menggunakan pengamatan visual tetapi memakai persamaan matematika.
Model matematika Barakat menunjukkan, suara "kretek" terjadi karena hancurnya gelembung. Tak harus semua gelembung hancur untuk menghasilkan suara, bisa hanya sebagian.
Baca Juga : Peduli Privasi Pengguna, WhatsApp Hadirkan Fitur Baru untuk Grup Chat
Meski masih jadi perdebatan, satu hal yang bisa diyakini sekarang adalah bahwa suara "kretek"terjadi gara-gara gelembung dalam cairan sendi.
Satu hal yang disepakati pula, kita tak bisa menarik tangan untuk mendapatkan suara itu secara berturut-turut. Butuh waktu paling tidak 20 menit untuk mengulanginya. (*)
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul Habis Pijat, Kenapa Jari Tangan Bunyi "Krek-Krek" ketika Ditarik?