Masih Menjadi Misteri, Ini 4 Fenomena Alam Paling Unik di Dunia!

By Istihanah, Jumat, 5 April 2019 | 16:52 WIB
Gulungan Awan di Quensland ()

Cewekbanget.ID - Fenomena cuaca unik dan misterius di dunia pernah terjadi di bumi kita. 

Bahkan, fenomena langka dan menakjubkan ini sempat tertangkap oleh kamera amatir dan tersebar di dunia maya. 

Nah, apa saja ya, fenomena cuasa paling unik dan masih menjadi di dunia? yuk simak!

Gulungan Awan

Gulungan Awan di Quensland

Roll cloud atau gulungan awan, merupakan tipe awan Arcus. Bentuk awan ini berupa gulungan, tabung panjang, memanjang dan rendah dari bentuk awan lainnya.

Awan ini biasanya memanjang atau horizontal yang panjangnya bisa berpuluh kilometer menjuntai di atas langit.

Gerakannya sangat cepat dan mudah mengganti posisi. Salah satu awan tipe ini yang paling terkenal adalah awan Morning Glory di Queensland, Australia. Yang terjadi selama 10 hari pada bulan Oktober.

Awan Tsunami

Awan Tsunami

Fenomena awan tsunami pernah mengejutkan dunia bulan Febuari 2012 lalu. Saat itu, kota Florida mengalami awan uniknya di daerah pinggir pantai.

Seperti yang dikutip dalam The Daily Mail, pilot helikopter Mike Schaeffer yang baru saja menyelesaikan tur di Panama Beach City, Florida, enggak sengaja melihat fenomena alam ini dari atas helikopternya.

Triple Sunrise Illusion

Triple Sunrise Illusion

Ilusi cahaya matahari merupakan salah satu fenomena alam yang disebabkan oleh pantulan cahaya.

Ilusi ini beberapa kali tertangkap kamera salah satunya September 2006 lalu di Green Bay, Wisconsin, Amerika Serikat.

Saat cahaya matahari terpantul dengan kristal es yang mencair di lapisan bumi, terjadi seksi hexagonal yang saling bertabrakan sehingga kita melihat bayangan matahari seperti terdapat 3 matahari utuh di langit.

Efek ini seperti proses pembentukan pelangi, hanya saja ilusinya terlihat jelas pada pantulan matahari.

Anticrepuscular Rays 

Anticrepuscular Rays

Anticrepuscular ray merupakan cahaya yang berlawanan dari matahari di langit.

Pantulan cahaya ini sangat dekat dengan matahari, atau berpararel dengan cahaya yang dipantulkan matahari.

Cahaya ini terjadi ketika sinar krepuskular yang muncul dari matahari terbit atau tenggelam.

Cahaya ini mengalami kovergensi ulang di titik antisolar atau titik yang berlawangan dengan arah matahari.

Teori lain juga mengatakan bahwa fenomena ini terjadi karena sinar matahari terhalang oleh awan atau objek lainnya seperti sinar krepuskular, namun terlihat di arah yang berlawanan dengan matahari. (*)

-Debora Gracia-