Bactillus subtillis biasanya ditemukan di saluran pencernaan manusia dan beberapa mamalia.
Peda umumnya, mereka enggak menyebabkan penyakit tetapi telah diketahui menyebabkan septikemia pada pasien dengan leukemia.
Bacillus lebih berbahaya dan memiliki hubungan dengan berbagai infeksi termasuk meningitis, abses dan septikemia.
Dr Paul Matewele, seorang dosen senior ahli mikrobiologi di London Metropolitan, mengatakan:
"Beberapa bakteri yang ditemukan memiliki hubungan dengan hewan, saluran pencernaan manusia dan beberapa infeksi yang dapat menyebabkan banyak kerusakan pada individu, terutama mereka yang ringkih kekebalan tubuhnya.”
Alasannya adalah karena AC mobil bekerja dengan mencampurkan udara segar dari luar dengan refrigeran dan campurannya berubah menjadi cair saat didinginkan.
Baca Juga: #RayakandiIG, Instagram Bersama 5 Kreator Indonesia Merilis GIF Lucu Bertemakan Ramadan!
Hal tersebut kemudian berubah menjadi uap saat bergerak melalui kumparan penguapan dan ditiupkan ke kabin sebagai udara dingin.
Tempat proses terjadinya pendingian udara itu berada di evaporator, girls.
Nah, evaporator itulah yang menyediakan kondisi sempurna bagi bakteri dan jamur buat tumbuh dan berkembang.
FYI, meskipun filter mobil akan mencegah banyak polutan memasuki kompartemen penumpang, itu enggak akan menghentikan semua mikroorganisme berkembang biak di evaporator.
Karenanya pemilik mobil wajib membersihkan sistem pendingin udara mobil secara menyeluruh, setidaknya sekali setiap dua tahun.
Kalau kita rajin membersihkan bagian tersebut, hanya ditemukan 1,6 strain mikroorganisme yang berbeda dalam filter udara AC mobil.
Jadi sebelum mudik lebaran besok, apalagi kalau kita punya adik kecil, alangkah baiknya untuk servis AC mobil terlebih dahulu, ya! Agar terhindar dari dampak yang enggak diinginkan! (Gazali Solahuddin)
(Artikel ini pernah tayang di health.grid.id dengan judul “AC Mobil Mengandung Bakteri yang Biasa Terdapat pada Burung dan Pencernaan Manusia, Juga Penyebab Miningitis”)