Suku Kreung terkenal sebagai suku yang sangat liberal dan terbuka terhadap percintaan dan seksualitas.
Enggak heran, orang tua yang memiliki anak gadis berusia remaja akan membangun gubuk di belakang rumahnya.
Gubuk ini ditujukan untuk anak gadis mereka agar bisa menemukan cinta sejati seperti yang dimaksud.
Lalu bagaimana prosesnya?
Anak laki-laki yang tertarik anak gadis akan diberi waktu satu malam untuk saling mengenal.
Jika anak gadis dan lelaki tidak saling menyuka, maka mereka hanya akan saling bercengkrama.
Di malam berikutnya, anak gadis itu akan diberi waktu dengan lelaki lain sampai ia menemukan lelaki yang jadi cinta sejatinya.
Suku Kreung percaya kalau tradisi ini adalah cara terbaik untuk menemukan suami terbaik bagi anak perempuan mereka.
Mereka percaya, pernikahan semacam akan membentuk hubungan yang tahan lama dan penuh kasih.
Tidak sampai disitu, selain anak gadis di Kreung yang menemukan cinta sejati, mereka juga bisa menangani anak laki-laki dengan baik.
Faktanya, di kalangan suku Kreung angka perceraian hampir tidak ada dan pemerkosaan juga tidak ada.
Kesaksian gadis Kreung
Nang Chan, seorang perempuan Kreung mencoba memberi kesaksian tentang tradisi ini.
Gubuk yang ia tempati ternyata dibuat oleh ayahnya sendiri di belakang rumah utama orang tuanya.
"Gubuk cinta memberi kita kebebasan dan cara terbaik untuk menjelajahi kekasih sejati kita."
"Ketika anak laki-laki datang untuk bermalam bersama saya, jika saya tidak ingin mereka menyentuh saya, anak laki-laki itu tidak akan melakukannya. Kita hanya berbicara sebentar dan tidur."
Baca Juga: Kim Mi So, Hijaber Asal Korea yang Punya 6 Gaya Fashion Edgy & Chic!