Baca Juga: Sering Terjadi, Ternyata Inilah Penyebab Orang Bisa Meninggal Saat Sedang Tidur!
Dilansir dari Kompas.com, menurut Kasubid Hubungan Internasional PP PBSI, Bambang Rudyanto atau yang akrab disapa Rudy, sebenarnya kebiasaan ini sudah dilakukan sejak Indonesia Open 4 tahun lalu.
Rudy pun menjelaskan bahwa kebiasaan ini bertujuan untuk memperkenalkan kebudayaan dan juga kesenian Indonesia.
"Ini bukan kali pertama wasit dan hakim garis Indonesia Open memakai baju tradisional. Dulu, hakim garis pernah pakai udeng (ikat kepala khas Bali)," ujar Rudy seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Indonesia Berduka, Wartawan & Sastrawan Indonesia Arswendo Atmowiloto Meninggal Dunia.
Berbeda dari hakim garis, para wasit tidak boleh memakai penutup kepala ataupun topi karena takut mengganggu pandangan.
Sekedar informasi, pada awalnya pihak BWF (Badminton World Federation) sempat menentang ide penggunaan batik ini, namun setelah negosiasi yang cukup panjang, akhirnya pihak BWF pun memberikan izin bagi panitia.
Dilansir dari Kompas.com, Rudy menyatakan kalau para wasit asing yang bertugas ternyata merasa senang dengan adanya ide menggunakan pakaian batik seperti ini. Soalnya, pakaian batik tersebut menjadi kenang-kenangan bagai mereka selama bertugas di Indonesia Open.
"Cuma Indonesia saja yang menerapkan hal seperti ini. Turnamen lain di dunia enggak seperti ini. Kami memang ingin mengubah tradisi biar seru." jelas Rudy, seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Produce X 101 Selesai, Ini Line-up Debut X1 dengan 11 Member
So.. menurut kalian gimana penampilan para hakim garis dan wasit Indonesia Open 2019 ini? Unik banget, kan? (*)