Cewekbanget.id - Girls, sudah dengar isu ini belum?
Yup, di awal tahun 2019 Instagram melakukan percobaan yang cukup kontroversial, yaitu menghilangkan jumlah like pada postingan.
Diketahui, percobaan ini awalnya dimulai di Kanada. Kemudian seamkin meluas ke beberapa negara lain, seperti Australia, Irlandia, Italia, Brasil, Selandia Baru dan Jepang.
Baca Juga: Dua Garis Biru & 3 Rekomendasi Film Ala Teepy dari Teppy O Meter!
Bukan enggak mungkin, percobaan hilangkan jumlah like di postingan juga diterapkan di Indonesia, girls.
Alasan dibalik hilangnya jumlah like pada postingan Instagram
Tahu enggak girls, hasil riset dari 'The Royal Society for Public Health' di Britania Raya menemukan adanya kelemahan dalam aplikasi Instagram yang ternyata berpengaruh kepada kesehatan mental para penggunanya.
Saat ini, fenomena yang ada adalah Instagram like justru menjadi 'alat' pembuktian diri buat para pengguna Instagram untuk bisa diakui dan diterima secara sosial, lewat konten atau postingan yang mereka unggah.
Baca Juga: Stunning Pakai 4 Outfit Putih Buat Kondangan Ala Indah Permatasari!
Bukan hanya itu, jumlah like di postingan Instagram seakan jadi tolak ukur harga diri seseorang. Duh!
Sebaliknya, orang-orang yang enggak mendapatkan banyak like atau like yang cukup, jadi merasa depresi dan rasa percaya diri menurun. Gawat banget, kan?
Sering enggak kita sadari, jumlah like di Instagram itu ternyata punya efek yang sangat besar, lho.
Tentunya, semua fenomena itu menjadi perhatian tersendiri buat pihak Instagram, agar dapat memperbaiki pengalaman pengguna dengan aplikasi tersebut.
Dampak bagi Influencer Marketing
Penghapusan jumlah likes di postingan Instagram mungkin akan membuat suasana platform ini jadi lebih sehat, ya.
Tapi di satu sisi, penghapusan like ini dapat mempengaruhi gimana influencer marketing beroperasi.
Bukan rahasia lagi, kalau saat ini like menjadi alat ukur paling penting untuk brand dan agensi saat menentukan influencer yang sesuai untuk kampanye digital.
Karena, kerjasama akan terlaksana berdasarkan engagement yang melalui pengukuran numerik. Yup, bisa dibilang bagi influencer, like adalah metrik yang sangat berguna untuk penghasilan mereka.
Baca Juga: Kevin Sanjaya Ulang Tahun. Kasih Ucapan dengan 3 Nama Julukan Untuknya Ini Yuk!
Tanggapan Influencer
Like, diakui oleh salah seorang influencer lifestyle, Reza Pahlevi memang menjadi tolak ukur untuk sebuah brand atau agensi untuk kerjasama dengan seorang influencer.
Walau menganggap ini bukan masalah yang besar, Reza pun memberikan tanggapannya atas isu penghapusan jumlah like di postingan Instagram.
“Menurut saya, maaf saja, menurut saya mereka pasti enggan untuk bekerja sama dengan influencer jika hanya ditentukan oleh jumlah followers." ungkap Reza Pahlevi.
"Karena followers ini kan sebenarnya sangat mudah untuk dibeli, jadi sayang aja,” lanjut Reza.
Menurut Reza, jauh lebih masuk akal apabila Instagram kembali pada alogaritma awal, yaitu menurut kronologis waktu.
“Sepertinya lebih masuk akal apabila Instagram mengembalikan lagi ke algoritma menurut kronologis waktu, daripada menghapus salah satu metrik performa terpenting yang dapat mengukur seberapa baik kinerja influencer tersebut,” tutup Reza.
Baca Juga: Gampang Ditemukan, 5 Makanan Ini Bisa Jadi Lip Balm Alami Buat Bibir Kering!
"Perubahan ini jelas akan membuat orang beranggapan bahwa Instagram dan isinya adalah lebih dari sekedar media placement,” kata Oddie Randa, COO Gushcloud International.
“Marketers akan terdorong untuk melihat Instagram influencers sebagai key opinion leaders sesungguhnya dan menggunakan konten (dan mengukur) konten mereka dengan kreativitas mereka yang berfokus pada kualitas engagement dibandingkan dengan cara kita mengukur kinerja influencer sekarang yang hanya berdasarkan engagement dan reach,” tambah Oddie.
Akan dilaksanakan atau enggak, isu penghapusan jumlah like di Instagram ini jadi dorongan buat influencer, brand, dan juga agensi untuk bersiap-siap dan beradaptasi, ya. (*)