Bisa Menyebabkan Anemia?
Saat menstruasi tubuh kita mengeluarkan banyak darah kotor.
Sedangkan saat donor darah, kita juga mengeluarkan darah yang ditampung dalam kantong darah.
Makanya, dua hal tersebut jadi perdebatan banyak ahli kesehatan mengenai keamanan donor darah saat menstruasi.
Beberapa ahli mengatakan kalau tubuh kita bisa kehilangan banyak darah kalau melakukan donor darah saat menstruasi.
Selain itu, saat menstruasi tubuh membutuhkan banyak zat besi.
Makanya kita disarankan untuk menunggu masa menstruasi selesai jika ingin donor darah.
Bukan tanpa sebab, hal ini dilakukan untuk menghindari kita terkena Anemia atau kekurangan darah merah.
Enggak mau kan tubuh malah menjadi lemas, pusing, kelelahan, bahkan bisa jatuh pingsan akibat kehilangan cukup banyak darah?
Ketahui Syarat Donor Darah
Enggak perlu sedih karena enggak jadi donor darah saat menstruasi.
Sebab setelah 7 hari selesai masa menstruasi, kita sudah diperbolehkan donor darah.
Bukan hanya enggak boleh karena sedang menstruasi tetapi ada syarat lain yang wajib kita tahu sebagai calon pendonor.
Palang Merah Indonesia (PMI) memiliki beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh para calon pendonor darah seperti harus berusia 17-60 tahun dengan berat badan minimal 45 kg.
Syarat lain ialah hemoglobin yang mencukupi standar.
Kita juga bisa mengunjungi PMI terdekat untuk mengecek apakah kita termasuk dalam syarat tersebut.
Istirahat yang Cukup
Walaupun kita merasa kondisi tubuh sedang baik-baik saja, tetapi kita juga masih harus beristirahat yang cukup setelah melakukan donor darah.
Kita juga dianjurkan minum air putih yang banyak untuk memberikan cairan pada tubuh.
Selain itu, makan snack sehat untuk memulihkan kondisi tubuh yang baru saja kehilangan banyak darah juga wajib dilakukan.
Tertarik untuk mendonor darah, girls?
Ravica
(*)
Baca Juga: Blasteran Jerman, Intip 7 Potret Kakak Steffi Zamora, Steven Alvero yang Punya Visual Menawan!