Unik! Hampir 80 Persen Penduduknya Bisa Bahasa Isyarat, Desa Bengkala di Bali Jadikan Bahasa Isyarat Pelajaran Wajib!

By Elizabeth Nada, Senin, 12 Agustus 2019 | 17:05 WIB
Kenalan dengan Desa Bengkala di Bali yang jadikan bahasa isyarat pelajaran wajib di sekolah! (screenshot YouTube.com/Great Big Story)

Fyi, kondisi ini disebabkan oleh gen resesif yang menyebabkan seseorang memiliki tingkat ketulian lebih tinggi. Dilansir dari Bobo.id, menurut peneliti, gen tersebut membuat setidaknya 1 dari 50 kelahiran bayi di Bengkala mengalami kondisi tuna rungu.

Di Bali, tuli atau tunarungu disebut 'kolok'. Sementara penduduk yang memiliki pendengaran baik disebut 'enget'.

Agar memudahkan komunikasi, dibuatlah bahasa isyarat ala masyarakat Desa Bengkala, yang dikenal dengan sebutan 'Kata Kolok'.

Baca Juga: Michelle Aruan, Adik Marsha Aruan Punya 4 Gaya Simpel Kece Pakai 1 Model Slip On Motif Checkered!

Bahasa isyarat kata kolok berbeda dengan bahasa isyarat yang umum digunakan di tempat lain. Sehingga, Kata Kolok menjadi bahasa isyarat yang hanya dipahami oleh sesama masyarakat Bengkala.

Uniknya lagi, sebanyak 80% dari warga Desa Bengkala mengusai Kata Kolok. Salut, ya!

Penggunan bahasa isyarat 'Kata Kolok' di Desa Bengkala, Bali.

Di Desa Bengkala, baik enget dan kolok, sama-sama berkomunikasi menggunakan Kata Kolok. Keduanya pun mengerjakan kegiatan sehari-hari secara berdampingan dengan baik tanpa kesulitan yang berarti.

Baca Juga: Penyebab Beauty Bullying yang Enggak Disadari. Ternyata dari Diri Kita!

Bahasa isyarat jadi pelajaran wajib di Desa Bengkala

Hampir lebih dari 80% penduduknya bisa bahasa isyarat, Kata Kolok pun menjadi pelajaran wajib di sekolah di Desa Bengkala, lho!

Kata Kolok pun sudah diajarkan pada murid sejak kelas 1 hingga 6 SD. Tujuannya agar semua anak, baik yang memiliki kondisi tunarungu ataupun tidak, bisa menerima pelajaran yang sama.

Kata Kolok, bahasa isyarat khas Desa Bengkala yang diajarkan sejak kelas 1 Sekolah Dasar (SD).

Dilansir dari Hai.grid.id, salah satu guru di Bengkala, Ketut Kanta mengungkapkan dirinya senang tinggal di desa tersebut dan bisa membantu masyarakat yang memiliki kekurangan bisu-tuli.

"Di Bengkala, aku rasa sangat unik karena kami bisa hidup bersama sama tanpa adanya diskriminasi. Aku senang bisa tinggal di sini, membantu komunitas dan keluarga bisu-tuli karena mereka sungguh spesial buatku," ujar Ketut Kanta.

Baca Juga: Band Iqbaal Ramadhan Rilis MV, Zara 'JKT48' Lakukan Hal Ini. Cute!

Belajar di kelas dengan kata kolok, bahasa isyarat masyarakat Bengkala.

Wah..unik dan kece banget ya Desa Bengkala di Bali ini, girls. Jadi makin tertarik kesana dan mempelajari bahasa isyarat, kan?

Semoga bisa diterapkan di berbagai tempat lain di Indonesia, ya. Tentu saja, Desa Bengkala Bali ini bisa jadi salah satu destinasi wisata yang wajib banget masuk list jalan-jalan! (*)

Baca Juga: Jangan Keliru, Ternyata Ini 6 Perbedaan Burung Unta & Burung Emu yang Terlihat Mirip!

Artikel ini pernah tayang di Hai.grid.id dengan judul "Jadi Pelajaran Wajib, 80 Persen Penduduk Desa Bengkala Bisa Bahasa Isyarat".