Ternyata J.K. Rowling Penulis ‘Harry Potter’ Pernah Frustasi dan Hampir Bunuh Diri!

By None, Jumat, 1 November 2019 | 08:05 WIB
J.K. Rowling dan pemain film Harry Potter (foto : biography.com)

Depresi yang diderita J.K. Rowling justru menjadi inspirasi sebuah karakter gelap yang bernama Dementor.

Karakter ini ada di novel ketiga dalam serial Harry Potter.

Beberapa bulan kemudian, J.K. Rowling menyewa sebuah apartmen kecil dan hidup bersama anaknya di sana.

J.K. Rowling bertahan hidup dengan tunjangan negara dan merasa malu dengan keadaannya.

Untuk meringankan beban pikiran, setiap hari J.K. Rowling pergi bersama putrinya agar sang putri bisa tidur dengan tenang.

Saat berjalan, biasanya J.K. Rowling mampir di café milik saudara iparnya yaitu Elephant House.

Di café tersebut, J.K. Rowling mengerjakan novel “Harry Potter and the Sorcerer’s Stone.”

J.K. Rowling memasukan setiap pengalaman pahit dalam kehidupannya ke dalam cerita tersebut.

Akhirnya pada tahun 1995 novel “Harry Potter and the Sorcerer’s Stone” selesai dikerjakan dan dibuat ulang sebanyak 15 kali.

Kesempatan emas

J.K. Rowling

J.K. Rowling punya ide untuk mencetak beberapa bab dari novelnya dan dikirim ke beberapa agen literatur sastra.

Salah satu yang menerima cetakan ini adalah Christopher Little, salah satu agen literatur sastra yang cukup terkenal.

Sayangnya Christopher Little merasa cerita ini enggak menarik dan disimpan ke dalam arsip.

Salah satu pegawai Christopher menemukan arsip tersebut dan merasa tertarik dengan plot dan alur cerita dalam novel karya J.K. Rowling.

Pegawai tersebut akhirnya menaruh arsip it uke atas meja Christopher, dan beruntungnya Christopher mulai tertarik dengan cerita tersebut.

Akhirnya Christopher memutuskan untuk mempromosikan novel itu dan mendapatkan panawaran dengan harga yang tinggi.

Sejak saat itu, banyak pembaca yang tertarik dengan novel “Harry Potter” karya J.K. Rowling ini.

Hidup dengan senang

Hasil kerja keras J.K. Rowling membuatnya bisa membeli rumah dan hidup berdua dengan putrinya di Kawasan elit.

Ditambah lagi dengan kesuksesan dari film “Harry Potter”, J.K. Rowling hanya ingin menghabiskan waktu berdua dengan putrinya.

Meskipun sudah hidup dengan kekayaan yang melimpah, J.K. Rowling tidak lupa untuk menyumbangkan dana kepada orang yang membutuhkan.

Gimana nih, girls, kisah hidup J.K. Rowling menginspirasi banget kan?

Jadi diingat saja, kita enggak boleh menyerah meskipun kita sudah sampai di titik paling bawah.

(Beverly Valentina)

(*)