Area ini merespons hal-hal yang kita anggap bermanfaat, misalnya makanan yang enak hingga obat-obatan yang bikin ketagihan.
Perasaan baik setelah menolong orang lain memiliki istilah ‘cahaya hangat’. Dilansir dari National Geographic Indonesia, aktivitas yang kita lihat di striatum merupakan dasar biologis dari perasaan baik tersebut.
Baca Juga: Cegah Kanker Usus Besar yang Mematikan dengan Rajin Konsumsi 4 Makanan Ini!
Ada pula penelitian dalam psikologi, yang menunjukkan kaitan antara kebaikan dan kesehatan mental.
Lalu, kenapa berbuat baik bisa membuat kita bahagia? Ternyata ada beberapa mekanisme yang terlibat dan bagaimana perbuatan baik itu membuat perasaaan kita lebih baik, bahkan cenderung bahagia, tergantung pula pada pribadi masing-masing.
Yuk, kita intip satu per satu aspek berbuat baik yang kerap kita lakukan dan dampaknya pada perasaan seseorang!
1. Senyum yang menular
Salah satu contoh berbuat baik yang sederhana adalah memberi senyum, ataupun membuat orang lain tersenyum.
Teori mengenai memahami orang lain dalam ilmu saraf menyatakan bahwa, melihat orang lain menunjukkan emosinya, mengaktifkan area yang sama di otak seolah-olah kita merasakannya juga.
Maka, enggak heran ketika melihat secara langsung seseorang tersenyum karena kita, diri sendiri pun bisa ikut bahagia.
Contoh lainnya yang juga sederhana, misalnya saja kita jadi ikut tertawa ketika orang-orang disekeliling kita pun melakukan hal tersebut.