Selain itu, saat ini pengelolaan utang luar negeri swasta sudah jauh lebih berhati-hati. Hal ini, menurut Josua bisa dilihat dari pertumbuhan utang jangka pendek yang cenderung rendah.
Bank Indonesia (BI) pun telah mewajibkan transaksi lindung nilai bagi korporasi untuk mengurangi risiko nilai tukar.
"Dari sisi peringkat utang, pada tahun 1998, peringkat utang Pemerintah Indonesia sangat rendah, yakni junk bond, sehingga pemerintah harus berutang dengan premi yang sangat mahal," ujar Josua.
Sementara itu, kondisi saat ini bakal berbeda dengan krisis 1998 karena peringkat utang pemerintah pun saat ini sudah masuk kategori layak investasi oleh seluruh lembaga pemeringkat internasional.
Itu jadi bukti keyakinan lembaga internasional masih terjaga terhadap kinerja perekonomian Indonesia yang solid.
Baca Juga: Sariawan Enggak Hilang Lebih dari 2 Minggu? Sembuhin Pakai Bahan Alami Ini!
Jadi kesimpulannya girls, kalaupun level rupiah saat ini hampir menyamai level rupiah pada krisis 1998, tingkat depresiasi rupiah saat ini sekitar 19 persen ytd (kurs saat ini 16.550 per dollar) lebih rendah dibandingkan tingkat depresiasi rupiah ketika krisis 1998.
Itu dia sedikit penjelasan tentang kondisi nilai tukar rupiah kita saat ini. Semoga bisa sedikit menjawab rasa penasaran kita, ya.
Anyway, tetap sehat dan semangat baut #HadapiCorona ya, girls! (*)