Bisa Ungkap Kondisi Kesehatan, Ini 6 Jenis Bau Vagina yang Perlu Kita Ketahui!

By Elizabeth Nada, Rabu, 1 April 2020 | 16:11 WIB
Ilustrasi vagina bau (bossip.com)

Cewekbanget.id - Girls, vagina memang punya bau yang khas dan itu adalah hal yang normal.

Bau pada vagina yang normal disebabkan oleh bakteri bernama Lactobacillus yang berfungsi melawan kuman.

Namun, ada aroma-aroma tertentu dari vagina yang bisa menandakan kondisi kesehatan tubuh atau kondisi tertentu.

Baca Juga: Duh, Jaejoong 'JYJ' Ikutan April Fools Bilang Dirinya Positif Corona!

Penyebab utama perubahan bau pada vagina biasanya karena perubahan tingkat pH di sekitar area genital.

Selain itu, biasanya perubahan bau vagina terjadi kalau kita sedang menstruasi, kelelahan, maupun menjalani diet yang enggak sehat. 

Perubahan bau vagina yang abnormal biasanya disertai dengan keputihan, rasa gatal dan terbakar dan juga iritasi.

Penting untuk kita ketahui, ini dia 6 jenis bau vagina yang bisa ungkap kondisi kesehatan kita!

1. Bau seperti logam/besi

Biasanya saat memasuki masa menstruasi, vagina bisa berbau menyerupai bau logam atau besi, lho!

Tapi tenang aja girls, karena bau seperti ini masih termasuk sebagai bau vagina yang normal, kok.

Ini terjadi karena darah mengandung zat besi yang baunya mirip logam.

Baca Juga: 6 Drama Korea Ini Tayang April 2020. Lumayan Buat Tontonan di Rumah!

2. Bau manis

Manis yang dimaksud adalah aroma kuat tapi enggak amis, ya.

Biasanya ini diakibatkan karena makanan yang kita konsumsi. Misalnya jeruk atau nanas.

Selain itu, saat kita sedang diet atau mengubah pola makan, vagina biasanya juga berbau manis.

Tapi bau manis ini enggak perlu terlalu dikhawatirkan, karena biasanya juga disebabkan oleh bakteri.

Yup, pH pada vagina adalah ekosistem bakteri yang selalu berubah. Salah satunya membuat bau manis tadi, girls.

 

3. Bau seperti cairan pemutih

Dilansir dari kompas.com, bau vagina seperti bahan kimia atau cairan pemutih mungkin muncul karena penyebab yang berbeda.

Salah satu yang bisa jadi pemicunya adalah utin kita mengandung urea, yang pada dasarnya merupakan turunan dari amonia.

Akumulasi urin itulah yang dapat menyebabkan bau kimia atau bau seperti cairan pemutih.

Tapi, kalau bau amonia itu terasa terlalu kuat bisa jadi itu adalah tanda kalau kita mengalami dehidrasi.

Selain itu bau seperti cairan pemutih ini dipicu oleh bacterial vaginosis (BV). Nah, ketika pertumbuhan BV melebihi normal, maka akan memicu infeksi dan membuat vagina berbau seperti cairan pemutih.

4. Bau amis

Jika vagina kita mengeluarkan bau yang amis yang kuat, ada kemungkinan kita terkena infeksi pada vagina.

Seperti vagina yang berbau seperti cairan pemutih, bau amis pada vagina juga bisa disebabkan karena bakteri (bacterial vaginosis) berkembang terlalu banyak, sehingga mengganggu keseimbangan pH pada vagina.

Jika bau amis disertai dengan keluarnya cairan berwarna hijau, gatal-gatal, dan rasa sakit ketika buang air kecil, maka kemungkinan kita terkena trichomoniasis, salah satu penyakit menular seksual yang masih bisa diobati dengan antibiotik.

Ilustrasi Vagina

5. Bau menyengat

Vagina mengeluarkan bau menyengat bisa jadi karena keringat dan stres emosional.

Fyi, keringat yang keluar lewat kelenjar apokrin yang ada di ketiak dan pangkal paha,akan menghasilkan cairan tak berbau mirip susu.

Nah ketika cairan ini bersentuhan dengan bakteri di vagina, maka akan menhasilkan bau yang menyengat.

Baca Juga: 3 Zodiak Tersial di Bulan April 2020 & Cara Bertahan di Momen Sulit!

6. Bau seperti aroma musk

Bau yang menyerupai aroma musk menandakan kalau vagina kita dalam keadaan normal dan enggak menandakan adanya gejala yang berbahaya.

Vagina yang sehat memiliki bau yang beragam tergantung tingkat kesehatan vagina itu sendiri.

Setelah berolahraga berat, vagina bisa berbau akibat keringat yang muncul di area sekitar vagina dan hal ini terbilang normal.

Baca Juga: Review Wardah Crystallure Micellar Gel. Ampuh Bersihkan Makeup & Kotoran?

Itu dia 6 jenis bau vagina yang perlu kita ketahui. Yup, semakin kita memahami bau yang dihasilkan oleh vagina, maka kita pun jadi lebih paham tentang kondisi kesehatan kita. (*)