5 Novel Indonesia Lama yang Asyik Dibaca Buat Isi #WaktuBerkualitas Selama Self Quarantine!

By Elizabeth Nada, Senin, 27 April 2020 | 20:40 WIB
Rekomendasi novel yang asyik dibaca untuk isi #WaktuBerkualitas! (dok. istimewa)

1. 5 cm - Donny Dhirgantoro

Pertama, ada novel best seller karya Donny Dhirgantoro yang terbit tahun 2005, "5 cm". Bahkan, novel ini diadaptasi menjadi sebuah film dengan judul yang sama pada tahun 2012 lalu.

Novel ini bercerita tentang persahabatan diantara 5 orang, yakni Arial, Riani, Zafran, Ian dan Genta. 

Dengan jalan cerita yang menarik, novel ini pun mengajarkan kita tentang harapan, impian, tekad, cinta dan persahabatan.

Selain itu, kita pun diajak mengikuti petualangan menyenangkan 5 sahabat tersebut menuju puncak Mahameru. Menyenangkan banget untuk dibaca, deh!

Novel 5 cm karya Donny Dhirgantoro

2. Refrain - Wina Effendi

Selanjutnya, kita juga bisa membaca salah satu novel Indonesia lama, "Refrain" yang juga bercerita tentang persahabatan dan cinta.

Menceritakaan tentang dinamika persahabatan antara tokoh Niki dan Nata yang sudah sahabatan sejak kecil. Juga tentang gimana sahabat kecil yang kemudian jatuh cinta kepada sahabatnya sendiri.

Novel ini juga memberi pelajaran ke kita gimana caranya bisa langgeng sahabatan sama sahabat cowok.

Dengan bahasa yang ringan, kisah persahabatan Niki dan Nata yang related dengan keseharian kita ini memang asyik banget dibaca.

Baca Juga: Nambah Uang Jajan, Yuk Buat 5 Barang Bernilai dari Daur Ulang Sampah Plastik!

3. Laskar Pelangi - Andrea Hirata

Novel yang inspiratif karya Andrea Hirata ini juga wajib masuk list bacaan kita nih, girls.

Laskar Pelangi adalah buku pertama dari tetralogi karya Andrea Hirata, yang terbit pada tahun 2005.

Novel ini bercerita tentang kehidupan 10 anak dari keluarga sederhana, salah satunya tokoh 'aku' yang bernama Ikal, yang bersekolah di sekolah Muhammadiyah Belitung dengan penuh keterbatasan dan diajar oleh guru bernama Bu Muslimah.

 

 

Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata

Kisah yang inspiratif ini berhasil disajikan dengan kocak tapi juga mengharukan oleh Andrea Hirata.

Saat membacanya, kita pun bisa merasakan semangat masa kecil sepuluh anggota Laskar Pelangi ini.

Psstt.. novel ini pun diadaptasi menjadi film dengan judul yang sama, pada tahun 2008.