Kesulitan Beradaptasi
Situasi 'new normal' seperti sekarang memang terjadi begitu mendadak sehingga banyak di antara kita yang enggak siap dengan perubahan kondisi dan tata cara berinteraksi dengan orang lain di masa pandemi sekarang ini.
Hal ini terutama dirasakan oleh orang-orang yang gemar bersosialisasi atau ekstrovert.
Selain itu, pola dan etika berkomunikasi pun kini berubah dan mesti menyesuaikan dengan kondisi di mana kita hanya bisa terhubung dengan orang lain dari jarak jauh, misalnya melalui video call.
Nah, tapi rupanya enggak semua orang bisa segera beradaptasi dengan budaya baru komunikasi via video call seperti ini.
Hal ini terutama karena kegiatan yang terjadi dengan interaksi langsung dan kegiatan yang terbatasi layar gadget jelas akan terasa berbeda meski dilakukan dengan metode rutinitas yang sama.
Kita pun seakan 'memindahkan' dunia kita sehari-hari kepada rutinitas online, yang biasanya hanya menjadi alternatif atau 'pelarian' kita dari dunia nyata.
Kelelahan Mata dan Otak
Online meeting melalui video call juga membuat mata jauh lebih mudah lelah.
Karena biasanya rapat, kelas, dan obrolan dengan teman-teman enggak dilakukan lewat layar, otomatis mata kita kini mesti menambah frekuensi untuk menatap layar gadget.
Angle kamera kita atau lawan bicara saat saling terhubung pun dapat memengaruhi energi yang dibutuhkan mata, tubuh, hingga otak kita.
Layar yang memisahkan kita dan lawan bicara membuat kita enggak bisa memperhatikan gerak-gerik lawan bicara seperti yang biasa kita lakukan jika bertemu orang secara langsung, dan hal itu akan membuat kita banyak menerka-nerka sehingga lebih melelahkan bagi mata dan otak.
Baca Juga: 4 Tips Tetap Aman Berinteraksi dengan Tetangga yang Baru Pulang Mudik, Jangan Lengah #HadapiCorona!