#HadapiCorona: Korsel Sempat Longgarkan Lockdown, Muncul Kluster Lain Gelombang Kedua COVID-19

By None, Jumat, 29 Mei 2020 | 20:32 WIB
Penyebaran virus coronadi Korea (AFP/YONHAP/SOUTH KOREA OUT via Kompas.com)

Cewekbanget.id - Korea Selatan saat ini sedang menghadapi gelombang kedua COVID-19.

Padahal sejak awal April, Korea Selatan mulai melonggarkan kebijakan lockdown yang sebelumnya sudah diterapkan.

Pada Kamis (28/5), dilaporkan jika ada lonjakan 79 kasus baru dan menjadi jumlah terbanyak sejak dua bulan terakhir.

Baca Juga: Wow! Ini 5 Macam Bela Diri dan Manfaatnya yang Perlu Kita Ketahui

Dari angka tersebut, KCDC atau pusat kendali penyakit di Korea mengatakan jika 67 kasus di antaranya berasal dari sekitar Seoul.

Kalau masih ingat nih, kluster selanjutnya yang menyumbang banyak angka COVID-19 di Korea berasal dari kluster klub malam Itaewon.

Muncul kluster baru gelombang kedua COVID-19 di Korea

Selain kluster di kawasan kelab malam, belum lama ini Korea Selatan juga dihadapkan pada kluster perusahaan e-commerce Coupang di Bucheon, Seoul Selatan, dilansir dari AFP.

"Sebanyak 80% sudah diuji," kata Wakil Menteri Kesehatan Korsel Kim Gang-lip, pada wartawan dikutip dari AFP.

Kini, sekitar 4.100 pekerja dan pengunjung melakukan isolasi mandiri.

Usai ditemukannya berbagai klaster baru tersebut, membuat pemerintah setempat menjadi khawatir.

Baca Juga: Angga Yunanda Ketahuan Tinggalkan Emoji Hari di Postingan Dita Karang, Netizen: 'Fanboy Nih?'

Pasalnya, ada 51 juta jiwa yang tinggal di Seoul. Angka penularan mungkin saja terus meningkat apabila mereka yang terpapar tidak segera dikarantina.

Akibatnya, museum, taman, dan galeri seni semuanya akan ditutup kembali selama dua pekan terhitung mulai Jumat (29/5/2020).

"Kami telah memutuskan untuk memperketat semua tindakan karantina di wilayah metropolitan selama dua pekan mulai besok hingga 14 Juni," kata Menteri Kesehatan Park Neung-hoo, seperti dikutip dari AFP.

Penerapan sistem kerja yang fleksibel

Tak hanya itu, Menteri Kesehatan Park Neung Hoo juga meminta perusahaan untuk kembali menerapkan sistem kerja yang fleksibel.

Warga juga diimbau untuk menghindari pertemuan sosial atau tempat-tempat ramai, termasuk restoran dan bar. Sementara fasilitas keagamaan diminta untuk lebih waspada.

"Dua minggu ke depan sangat penting untuk mencegah penyebaran infeksi di wilayah metropolitan," kata Park.

"Kita harus kembali menjaga jarak sosial jika kita tidak ingin gagal." tambahnya.

Baca Juga: Rating Episode Terakhir Tinggi, Para Aktor Ikutan Enggak Sabar 'Hospital Playlist Season 2'!

Kendati demikian, kegiatan sekolah yang saat ini sedang dibuka secara bertahap diketahui tidak ada penghentian.

Pemerintah setempat juga akan kembali memaksakan kembali penerapan menjaga jarak sosial sosial secara ketat jika terdapat 50 kasus baru selama setidaknya tujuh hari berturut-turut.

Dilansir dari worldometers, per 28 Mei 2020, Korea Selatan melaporkan total kasus virus corona sebanyak 11,344.

Dari jumlah itu 10,340 di antaranya telah pulih, sementara 269 lainnya meninggal dunia.

Baca Juga: Banjir Comeback Kpop di Bulan Juni 2020, dari Twice Hingga Seventeen!

Seperti disebutkan sebelumnya, Korea Selatan merupakan salah satu negara yang dinilai tanggap dalam menangani wabah virus corona. Dalam hal ini Korea Selatan diketahui menerapkan tiga kunci utama, yakni:

Pertama, pemerintah Korea Selatan mengadakan pengujian yang luas dan efektif dengan menggunakan drive-thru-clinics.

Kedua, pemerintah Korea Selatan selalu beri informasi yang terbuka kepada publik.

Ketiga, Korea Selatan juga melakukan physical distancing untuk memotong mata rantai penyebaran kasus virus corona.(*)

Artikel ini telah tayang di GridHEALTH:id dengan judul: "Korea Selatan Alami Lonjakan Kasus Baru Covid-19, Tanda New Normal Tidak Efektif Dilakukan?"