Trikus menjelaskan, darah rendah atau hipotensi dalam istilah medis adalah keadaan tekanan darah di bawah rata-rata orang pada normalnya.
Tekanan darah diukur dari 2 elemen, yaitu tekanan sistolik dan diastolik.
Sederhananya, sistolik menandakan fase saat jantung memompa darah dan diastolik diukur saat bilik jantung relaks atau mengembang.
Trikus mengatakan, dalam hal ini beberapa sumber menyebutkan bahwa batas bawah tekanan sistolik adalah 100, tapi ada juga yang mengatakan 90.
Selain itu batas bawah diastolik di bawah 70 atau 60, tergantung sumber referensinya.
Secara umum, tekanan darah adalah relatif bagi setiap orang.
"Beberapa orang memiliki tekanan rendah, namun tidak memiliki gejala apapun, itu pun normal. Hanya saja perlu diperiksa rutin tiap minggu apakah kondisi tekanan darahnya stabil atau tidak," ujar dia.
Baca Juga: 5 Tanda Sakit Kepala yang Menunjukkan Gejala Penyakit Berbahaya. Waspada!
Penyebab Tekanan Darah Rendah
Ada beberapa penyebab tekanan darah rendah yang bisa digolongkan menjadi beberapa hal.
Di antaranya akibat kekurangan volume darah misalnya saat dehidrasi atau pendarahan, gangguan jatung berupa gangguan irama atau gangguan kekuatan jantung, serta gangguan saraf akibat cedera saraf tulang belakang atau rangsangan stres psikis berlebih.
Efek obat-obatan bagi ibu hamil serta gangguan kelenjar dan hormon juga dapat menjadi penyebabnya.
Trikus mengatakan, ada juga tekanan darah rendah yang muncul saat keadaan dari berbaring ke berdiri, yang biasanya membuat pusing dan penglihatan kabur atau gelap.
Untuk yang satu itu, siasati dengan mengubah posisi tubuh lakukan secara perlahan-lahan, jangan melakukan aktivitas fisik ekstrem yang berkaitan dengan posisi tubuh.
(*)