Dexamethasone termasuk obat oral yang dikonsumsi sesuai petunjuk dokter.
Baik itu dosis dan lamanya pengobatan, semua tergantung pada kondisi medis pasien.
Dokter mungkin akan mengurangi dosisnya secara perlahan untuk meminimalisir risiko efek samping.
Sudah digunakan sejak tahun 60an
Sebenarnya obat ini memang sudah digunakan sejak lama lho, girls!
Situs WHO menyebutkan dexamethasone telah digunakan sejak tahun 1960-an untuk mengurangi peradangan dan beberapa kondisi lainnya, termasuk kanker.
Dexamethasone pun masuk dalam daftar WHO Model List of Essential Medicines sejak 1977 dalam berbagai formulasi. Yup! obat ini bisa didapatkan hampir di semua negara.
Efek samping penggunaan Dexamethasone
Beberapa efek samping dari konsumsi dexamethasone antara lain:
- Perubahan siklus menstruasi
- Pusing
- Sakit perut
Baca Juga: Tingkatkan Risiko Penularan Covid-19, Stop Main Gadget di KRL!
- Nafsu makan meningkat
- Gangguan tidur
- Demam
- Gangguan penglihatan (pada efek samping menjadi lebih serius)
Oleh karena itu, sebelum mengonsumsi dexamethasone kita harus berdiskusi terlebih dahulu dengan dokter untuk dosis yang tepat.
Buat kita atau orang terdekat kita yang memiliki riwayat TBC, diabetes, hipertensi, penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit hati, dan gangguan pembekuan darah, perlu berhati-hati dengan penggunaan obat ini.
Masih menunggu analisis selengkapnya
Terkait penggunaan dexamethasone untuk pasien Covid-19, WHO tengah menunggu analisis penuh di kemudian hari.
“WHO akan mengkoordinasi meta-analisis untuk meningkatkan pemahaman kita terhadap penemuan ini. Panduan klinis WHO juga akan diperbarui sebagai informasi kapan obat ini harus digunakan pada pasien Covid-19,” sebut situs WHO.
Baca Juga: Selain Menyegarkan, Ini 5 Manfaat Air Dingin Buat Kecantikan. Enggak Nyangka!
Jangan main asal beli obat ini, ya. Tentunya wajib buat kita untuk selalu berkonsultasi sama dokter sebelum menggunakan dexamethasone atau obat lainnya.
(*)
Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa Itu Dexamethasone, Obat Pasar yang Sembuhkan Pasien Covid-19?"