Metode rapid test menggunakan sampel darah untuk menguji seseorang positif covid-19 atau tidak.
Rapid test bekerja dengan mendeteksi immunoglobulin. Dalam hal ini, seseorang yang terinfeksi akan membentuk antibodi yang disebut immunoglobulin, yang bisa dideteksi di darah.
Waktu untuk mendapatkan hasilnya pun terbilang singkat. Hadil rapid test dapat keluar hanya dalam waktu 15-20 menit dan bisa dilakukan dimana saja.
Namun, kelemahan rapid test adalah bisa menghasilkan 'false negative', yaitu ketika hasil tes tampak negatif meski sebenarnya positif.
Hal ini bisa terjadi jika rapid test dilakukan kurang dari 7 hari setelah terinfeksi.
Baca Juga: Posting Video Lagi Makan, Prilly Latuconsina: 'Abis Bikin Video Langsung Pole Dance'
PCR (Polymerase Chain Reaction)
Kalau saat rapid test yang diambil adalah sampel darah, saat melakukan swab test maka tenaga medis akan mengambil sampel air liur/lendir dari saluran pernapasan, yaitu tenggorokan dan hidung.
Untuk mendapatkan sampel air liur, tenaga medis akan memasukkan alat yang bentuknya seperti cotton bud dengan ukuran yang lebih besar ke pangkal tenggorokan atau ke hidung.
Sampel dari swab test kemudian diperiksa dengan metode PCR (Polymerase Chain Reaction) di laboratorium dengan peralatan khusus.
Pelaksanaan swab test dengan metode PCR ini memang terbilang singkat, namun membutuhkan waktu beberapa jam sampai beberapa hari untuk menunjukkan hasil.
Dilansir dari health.grid.id, metode PCR dapat menemukan partikel virus pada tubuh setiap individu dan menempatkan urutan gen Coronavirus tertentu.