Jadi Korban Bullying? Lawan dengan Stand Up Comedy Buat Healing!

By Salsabila Putri Pertiwi, Jumat, 10 Juli 2020 | 20:22 WIB
Ilustrasi Bullying (foto : hancinema)

"Sampai detik ini pun saya masih kena hinaan karena orang menganggap menghina orang gendut itu masih oke saja," kata Mo Sidik.

Baca Juga: Jangan Sampai Jadi Korban Bullying! Ini 4 Cara untuk Menghadapinya!

Lawan dengan Komedi

Kasus bullying yang masih marak menimpa remaja pun, menurut Mo Sidik, harus disosialisasikan dengan cara yang lebih dekat dengan anak-anak muda seperti melalui stand-up comedy yang asyik sekaligus 'menyentil'.

"Jadi sebenarnya (stand-up comedy) ini membantunya lebih ke mentalnya," jelas Mo Sidik, "Bullying itu salah satu efeknya adalah bisa bikin depresi. Korbannya itu depresif, pelakunya agresif."

Menurutnya, pelaku perundungan cenderung bakal lebih terpancing untuk melancarkan aksinya ketika korban atau penyintas bereaksi dan menunjukkan posisi mereka lebih lemah dibanding pelaku.

Sementara itu, dengan membalikkan bullying menjadi komedi, kita mengubah posisi korban jadi enggak terlalu depresif dan pelaku jadi enggak agresif.

Baca Juga: Stop Bullying, Kenali Pengertian & Jenis Bullying . Ternyata Kita Bisa Jadi Pelaku!

Hal itu karena salah satu aturan stand-up comedy adalah memulai semuanya dari penerimaan diri (self acceptance), lantas mengubah kekurangan atau pengalaman buruk jadi sesuatu dari masa lalu yang bisa ditertawakan karena kita saat ini sudah lebih baik dari sebelumnya.

Sejak pertama kali diluncurkan pada 2018, terapi asertif menggunakan stand-up comedy untuk melawan aksi bullying mendapatkan respon yang positif dari para siswa, orangtua, hingga guru.

"Stand-up comedy awalnya ditemukan karena kemarahan. Ketika itu diungkapkan di komedi, kemarahan itu malah bisa disampaikan melalui materi yang baik," kata Mo Sidik, "Makanya stand-up comedy itu harus original, harus kita yang nulis, karena pengalaman itu kita yang punya."