Yuk, Cari Tahu Asal Mula Hari Anak Nasional Diperingati Setiap 23 Juli!

By Elizabeth Nada, Kamis, 23 Juli 2020 | 15:45 WIB
Peringatan Hari Anak Nasional 2020 (kemenpppa.go.id)

CewekBanget.ID - Selamat Hari Anak Nasional 2020 ya, girls!

Ada rencana atau kreasi untuk turut merayakan Hari Anak Nasional tahun ini?

Dirayakan setiap tanggal 23 Juli, Hari Anak Nasional tahun ini mengangkat tema "Anak Terlindungi, Indonesia Maju".

Baca Juga: Studi: Penularan COVID-19 Justru Lebih Sering Terjadi di Rumah!

Anak-anak sebagai generasi bangsa yang berharga memiliki hari perayaan yang berbeda, yakni Hari Anak Internasional yang diperingati setiap tanggal 1 Juni; Hari Anak Universal diperingati setiap tanggal 20 November; dan Hari Anak Nasional yang diperingati setiap tanggal 23 Juli.

Hari Anak Nasional (HAN) diperingati sebagai bentuk penghargaan bahwa anak-anak Indonesia adalah aset berharga, dan tentunya untuk berpartisipasi membahas isu soal anak, dan menghormati hak-hak anak.

Dirayakan setiap 23 Juli, yuk kita intip kilas balik asal mula penetaapan tanggak tersebut sebagai Hari Anak Nasional!

Dari Hari Kanak-kanak ke Pekan Kanak-kanak

Tahu enggak girls, kalau sebelumnya, Hari Anak Nasional diperingati pada tanggal 6 Juni dengan nama Hari Kanak-kanak, lho!

Dilansir dari tekno.kompas.com, seperti diberitakan harian Kompas, 30 Mei 1967, ternyata Dewan Pimpinan Kongres Wanita Indonesia (Kowani) mencabut Hari Kanak-kanak Indonesia dan menggantinya dengan Pekan Kanak-kanak Nasional Indonesia.

Google Doodle spesial Hari Anak Nasional 2020

Pekan kanak-kanak diperingati setiap libur kuartal pertengahan tahun. 

Sementara itu, khusus pada 1967, Pekan Kanak-kanak jatuh pada liburan pertengahan tahun, yaitu bulan Agusus dan dianjurkan agar dirayakan setelah Proklamasi Kemerdekaan.

Namun kemudian, keputusan ini diubah lagi dengan menetapkan Hari Anak-Anak Nasional jatuh pada tanggal 17 Juni.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, 23 Juli 2020. Duh, Leo Enggak Sabaran Nih!

Rekomendasi dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Belum selesai sampai disitu, ternyata ada beberapa pihak yang mempertanyakan dasar penetapan Hari Anak-Anak Nasional pada 17 Juni tersebut.

Salah satu yang juga mempertanyakannya adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu, Daoed Joesoef.

Daoed merekomendasikan pengubahan penetapan Hari Anak-Anak Nasional dari 17 Juni menjadi 3 Juli. Tanggal ini dipilih karena bertepatan dengan hari berdirinya Taman Indria sekaligus Hari Taman Siswa.

Usulan tanggal 23 Juli

Selain dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, rekomendasi juga datang dari DPP Gabungan Organisasi Penyelenggaraan Taman Kanak-kanak Indonesia (GOPTKI) yang mengusulkan penggantian peringatan Hari Anak Nasional pada 23 Juli.

Usulan ini dengan mempertimbangakan nilai historis bahwa tanggal 23 Juli (pada tahun 1979) tepat dengan disahkannya UU Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak.

Baca Juga: Sapi Kurban Presiden Jokowi Harus Mandi Siang Hari. Takut Masuk Angin!

 

Pada saat itu, Hari Kanak-Kanak Indonesia yang sudah berganti jadi Hari Kanak-Kanak Nasional pun diganti lagi menjadi Hari Anak Nasional.

Secara resmi Hari Anak Nasional ditetapkan oleh Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984.

Belajar di kelas dengan kata kolok, bahasa isyarat masyarakat Bengkala.

Yup! tepat pada tahun 1985, Hari Anak Nasional mulai diperingati setiap tanggal 23 Juli.

Pada penetapan ini, disetujui pula sistem orangtua angkat bagi anak-anak yang kurang mampu.

Dalam perkembangannya, pemenuhan hak anak juga diterapkan dengan dibentuknya Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) serta munculnya Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. 

 

Baca Juga: Gemas Banget! Google Doodle Hari Ini Ikut Rayakan Hari Anak Nasional 2020

Selamat memaknai Hari Anak Nasional 2020 secara lebih mendalam, girls.

Semangat terus untuk selalu berkreasi dan menggali potensi, sebagai anak-anak Indonesia yang jadi harapan bangsa!

(*)